Jumat, 15 Januari 2021

Sejarah Banten (18): Sejarah Panimbang dan Pulau Panaitan; Pulau Ujung Kulon, Bukan Ujung Jawa, Tapi Pangkal Barat Pulau Jawa

 

*Untuk melihat seluruh artikel Sejarah Banten, klik Disini

Apa nama pulau di ujung kulon Pulau Jawa? Bukan pulau Karakatau (karena pulau itu masuk wilayah Lampung), tetapi Pulau Panaitan. Lantas apakah daratan Ujung Kulon adalah ujung kulon Pulau Jawa? Boleh iya, boleh tidak. Sebab daratan Ujung Kulon di zaman doeloe diduga adalah sebuah pulau (tetangga Pulau Panaitan). Yang jelas nama kota terpenting di Zaman doeloe di sekitar dua pulau tersebut adalah Kota Panimbang.

Pada peta-peta Portugis, nama Panimbang kerap tertukar dengan naa Palimbang (baca: Pelembang). Namun entah bagaimana nama Palimbang di pantai barat pulau Jawa bergeser menjadi Panimbang. Boleh jadi orang-orang Portugis salah mengeja Panimbang menjadi Palimbang. Yang jelas nama Panimbang setua nama Anyer, Cilegon dan Banten serta Caringin. Dalam hal ini nama Panimbang adalah kota terjauh di selatan di selatan Zunda dan kota terdekat dengan Pulau Panaitan. Nama yang mirip dengan Panimbang atau Palimbang adalah Patimbang di timur Zunda Kalapa. Nama Patimbang kini mereduksi menjadi Patimban (masuk wilayah kabupaten Subang).

Lantas bagaimana Sejarah Panimbang? Siapa yang peduli? Karena tidak ada yang peduli, maka kita perlu mengetahuinya. Faktanya, kota Panimbang lebih dahulu dicatat dalam peta jika dibandingkan Kota Labuhan. Kalau begitu pada zaman kuno, kota Panimbang suidah ianggap kota penting. Lalu bagaimana dengan Tanjung Lesung? Mungkin banyak yang mengetahuinya karena salah satu destinasi wisata. Tanjung Lesung berada di (kecamatan) Panimbang. Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan saja*.

Nama Panimbang Sejak Era Hindu

Pada peta-peta Portugis, nama Panimbang sudah diidentifikasi sebagai Palimban. Dalam peta tersebut juga nama Ujung Kulon sudah diidentifikasi sebagai Junculon. Demikian juga nama pulau Panaitan dan Karakatau sudah diidentifikasi sebagai Pulo Pugniatan dan P Carata. Tiga nama Ujung Kulon, Panimbang dan Panaitan dalam hal ini sudah kuno.

Nama-nama Panimbang dan Panaitan pada zama kuno merujuk pada nama India. Sebagaimana diketahui, pedagang-pedagang India sudah sejak lama berdagang ke pulau Sumatra dan pulau Jawa (era Hindoe). Dalam peta-peta tersebut juga diidentifikasi Sebongar dan Sesucar yang sulit diduga nama apa yang sekarang. Mungkin para pembaca yang berada di kabupaten Pandeglang lebih mengetahuinya.

Tunggu deskripsi lengkapnya

Tanjung Lesung di Panimbang

Tunggu deskripsi lengkapnya

 

*Akhir Matua Harahap, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di seputar rumah--agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar