Rabu, 24 Februari 2021

Sejarah Ternate (15): Sejarah Pulau Sula di Maluku dan Nama Pulau Sulawesi; Dari Pulau Sulu hingga Pulau Sula via Ternate

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Ternate dalam blog ini Klik Disini 

Apakah ada sejarah (pulau) Sula? Nah, itu yang ingin diketahui. Sejarah pulau Sula pada  era Portugis dan VOC (Belanda) tetapi mulai mendapat perhatian pada awal era Pemerintah Hindia Belanda. Namun dari namanya (Sula), pulau tersebut adalah nama kuno yang merujuk nama India (era Hindoe-Beodha). Satu yang menjadi penting pada awal era Pemerintah Hindia Belanda bahwa di pulau Sula ditemukan penduduk asli yang berkulit gelap di pedalaman (lihat Bijdragen tot de taal-, land- en volkenkunde van Nederlandsch-Indie, 1854). Diduga penduduk asli tersebut telah lama punah.

Nama pulau Sula kini menjadi nama Kabupaten Kepulauan Sula di provinsi Maluku Utara. Kabupaten Kepulauan Sula dibentuk dari pemekaran kabupaten Halmahera Barat pada tahun 2003. Dengan menetapkan Sanana sebagai ibu kota. Kabupaten Kepulauan Sula terdiri dari tiga pulau besar yakni Pulau Taliabu, Pulau Sulabesi dan Pulau Mangole. Pada tahun 2013 kabupaten Kepulauan Sula dimekarkan dengan membentuk kabupaten Pulau Taliabu dengan ibu kota di Bobong.

Lantas bagaimana sejarah (ke)pulau(an) Sula? Yang jelas sejarahnya baru terinformasikan sejak di kepulauan Sula dibentuk cabang pemerintahan Hindia Belanda: Onderafdeeling Sula Eilanden, Afdeeling Batjan, Residentie Ternate dengan ibu kota di Sanana. Tentu saja itu tidak cukup, seperti disebut di atas nama Sula adalah nama kuno. Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan saja*.

Nama Sula dan Sulawesi: Dari Sulu hingga Sula

Tunggu deskripsi lengkapnya

Pembentukan Cabang Pemerintahan di Kepulauan Sula

Tunggu deskripsi lengkapnya

 

*Akhir Matua Harahap, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di seputar rumah--agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar