Rabu, 19 Mei 2021

Sejarah Aceh (45): Adakah Candi di Aceh? Apakah Masjid Indrapuri Bekas Bangunan Suatu Candi? Sejarah Candi di Sumatra

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Aceh dalam blog ini Klik Disini

Keberadaan suatu suatu, bangunan sisa dari masa lampau adalah salah satu navigasi pencarian data sejarah zaman kuno di suatu wilayah (daerah). Bangunan candi dalam perihal benda kepurbakalaan sama pentingnya dengan penemuan artefak berupa ukiran atau pahatan pada tulang, batu, besi, gading dan sebagainya serta temuan keramik atau gerabah. Tanpa itu kita akan buta sejarah zaman kuno. Ketiadaan data kuno serupa itu, sejarah di wilayah itu belum lama berlangsung.

Pada masa ini kerap ditulis bahwa masjid Indrapuri di Atjeh adalah eks bangunan candi di masa lampau. Masjid Indrapuri berada di desa Indra Puri, kecamatan Indrapuri, kabupaten Aceh Besar. Lokasi masjid ini sekitar 150 meter dari Jalan Nasional Medan - Banda Aceh. Sebagai dugaan eks candi, candi tersebut disebutkan peninggalan kerajaan  Lamuri pada era Hindoe Boedha sekitar abad ke-12. Pada masa kepemimpinan Sultan Iskandar Muda, di masa puncak kejayaan Kesultanan Aceh sekitar tahun 1607-1636 M, masjid dibangun ulang di atas bangunan candi.

Lantas apakah masjid Indrapuri benar-benar eks bangunan suatu candi? Jika itu benar yang didukung data dan fakta maka sejarah Aceh lebih tua dari yang dibayangkan. Namun jika fakta itu tidak benar, lalu apakah ada candi di Aceh? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan saja*.

Kerajaan Lamuri: Seberapa Tua?

Tunggu deskripsi lengkapnya

Apakah Ada Candi di Aceh?

Tunggu deskripsi lengkapnya

 

*Akhir Matua Harahap, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di seputar rumah--agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar