Kamis, 15 Juni 2023

Sejarah Banyuwangi (42): Detik Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945; Perang Kemerdekaan Wilayah Banyuwangi


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Banyuwangi dalam blog ini Klik Disini

Proklamasi takluknya Jepang terhadap Sekutu/Amerika tanggal 14 Agustus menjadi sebab kemerdekaan Indonesia diproklamasikan. Pasukan Sekutu/Inggris ditugaskan ke Indonesia untuk melucuti dan mengevakuasi militer Jepang serta membebaskan interan Eropa/Belanda. Sekutu/Inggris menyertakan Belanda ke Indonesia yang menjadi pemicu perang kemerdekaan, tidak hanya terhadap Belanda juga terhadap Inggris.  Perang kemerdekaan juga terjadi di wilayah Banyuwangi.


Pertempuran Selat Bali. Kedatangan Belanda bersama tentara sekutu 2 Maret 1946 dengan menguasai dahulu pulau-pulau kecil seperti Bali. Wilayah Bali telah berhasil diduduki pasukan mereka menjadi 2.000 prajurit. Markas Besar Umum TRI di Yogyakarta segera menginstruksikan operasi Jawa - Bali. Pasukan terdiri pasukan pimpinan Kapten Markadi (M), pasukan Kapten Albert Waroka bersiaga di Banyuwangi, pasukan TRI Angkatan Darat pimpinan Letnan Kolonel I Gusti Ngurah Rai. Kapten Markadi bersama pasukannya memberi dukungan kemerdekaan pada rakyat Bali. Pada tanggal 4 April Kapten Markadi bersama pasukan dari Pantai Boom menyeberangi Selat Bali pukul sembilan malam. Pada 5 April menjelang fajar, sekitar dua mil dari pantai Penginuman, mereka dihadang oleh dua kapal Angkatan Laut Belanda. Kapten Markadi memberi isyarat untuk bersiap-siap menyerang. Baku tembak akhirnya meletus di Selat Bali. Kapten Markadi bersama Pasukan M kemudian memutar haluan dan kembali ke Pelabuhan Banyuwangi untuk menghindari konflik yang berlebihan. Peristiwa tersebut mengakibatkan dua korban dari pihak Indonesia, Sumeh Darsono dan Sidik, serta Tamali luka tembak. Mereka memulihkan diri beberapa saat kemudian kembali berlayar ke Pulau Bali pada malam harinya dan berhasil mendarat di Bali untuk bergabung membantu pasukan Ciung Wanara yang dipimpin I Gusti Ngurah Rai melawan pasukan Angkatan Laut Belanda. (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah detik Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945? Seperti disebut di atas proklamasi takluknya Jepang terhadap Sekutu/Amerika tanggal 14 Agustus menjadi sebab kemerdekaan Indonesia diproklamasikan Namun pasukan Sekutu/Inggris menyertakan Belanda ke Indonesia. Terjadilah perang kemerdekaan termasuk di wilayah Banyuwangi. Lalu bagaimana sejarah detik Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan saja*.

Detik Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945; Perang Kemerdekaan di Wilayah Banyuwangi

Tunggu deskripsi lengkapnya

Perang Kemerdekaan di Wilayah Banyuwangi: Bagaimana Perang di Selat Bali?

Tunggu deskripsi lengkapnya

 

 

*Akhir Matua Harahap, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di seputar rumah--agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya jelang tidur. Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar