Jumat, 23 Juni 2023

Sejarah Dewan di Indonesia (16): Gemeente Soerabaja Mulai 1906; Ibu Kota Residentie Soerabaja dan Ibu Kota Province Oost Java


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Dewan di Indonesia di blog ini Klik Disini

Soerabaja adalah salah satu dari tiga kota awal di Indonesia semasa Pemerintah Hindia Belanda yang dijadikan sebagai status kota (gemeente). Dua lainnya adalah Batavia dan Semarang. Tiga kota ini dapat dikatakan kota-kota terbesar saat itu, yang mana pemberlakuan desentralisasi dimungkinkan dengan membentuk dewan kota (gemeenteraad). Dalam perkembangannya, kota Soerabaja yang telah menjadi ibu kota residentie juga ditetapkan sebagai ibu kota province pada tahun 1922.


Surabaya, Masa Pemerintahan Hindia Belanda. Wilayah dengan luas 291,78 Km2 serta menurut data terakhir- berpenduduk 1.807.112 jiwa ini mengalami pertumbuhan dan perkembangan tata pemerintahan, organisasi, pembagian wilayah administrasi dari satu pe­riode ke periode lain sebagai berikut: Pemerintahan Kota Surabaya menurut sejarah berdiri sejak 1 April 1906 dengan dasar pasal 1 Instellings Ordonantie, Staatblad 1906 Nomor 149. Luas daerah kewenangan Pemerintah Gemeente Surabaya saat itu seluas Ibu Kota Karesiden Surabaya, yakni kurang lebih 103 Km2, meliputi tanah-tanah eigendom, parti­kelir (particuliere landerijen), militer dan pe­merintah. Kepala Daerah Gemeente Surabaya se­mula dirangkap oleh seorang Asisten Residen yang merangkap Asisten Residen untuk Kabupaten (Afdeling) Surabaya serta menja­bat pula sebagai Ketua Dewan Gemeente (Gemeente Raad). Pada waktu itu belum ada jabatan Burgermeester (Walikota).. Dewan Gemeente terdiri dari: 15 orang Eropa, 5 orang Indonesia, 3 Timur Asing. Urusan yang ditangani Pemerintah Gemeente Surabaya belum banyak. Dinas-dinas Gemeente hanya terdiri dari: Bagian Umum (Gemeente Secretarie); Bagian Pekerjaan Umum (Gemeente Werken) yang meliputi Dinas Brand- weer, Dinas Bangunan dan Dinas Saluran. Bagian Perusahaan (Gemeente Bedrij- ven), antara lain Perusahaan Air dan Pembantaian). agian Dinas Kesehatan Umum yang juga bertugas memeriksa kebersihan pabrik-pabrik roti dan Dinas Kese­hatan dengan tugas mengawasi tem­pat persewaan gerobak, dokar serta pemerahan susu. (https://jawatimuran.disperpusip.jatimprov.go.id/2012)

Lantas bagaimana sejarah Gemeente Soerabaja bermula 1906? Seperti disebut di atas, Soerabaja sudah sejak lama berkembang menjadi kota besar yang kemudian ditingkatkan statusnya pada tahun 1906 sebagai gemeente. Gemeente Soerabaja juga adalah ibu kota Residentie Soerabaja, dan kemudian dijadikan ibu kota Province Oost Java. Lalu bagaimana sejarah Gemeente Soerabaja bermula 1906? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan saja*.

Gemeente Soerabaja Bermula 1906; Ibu Kota Residentie Soerabaja, Ibu Kota Province Oost Java

Sehubungan dengan perkembangan lebih lanjut pemberlakuan desentralisasi di Hindia Belanda. Pada tanggal 3 Desember 1904 Menteri Koloni kembali berbicara di Tweede Kamer (lihat De nieuwe vorstenlanden, 09-01-1905). Pada sidang Tweede Kamer inilah kota Semarang dan kota Soerabaja akan disegerakan untuk diberlakukan desentralisasi sebagai gemeente dengan membentuk dewan kota (gemeenteraad).


Tiga kota pertama yang telah diberlakukan desentralisasi adalah Batavia, Meester Cornelis dan Buitenzorg. Sejauh ini untuk gemeente Batavia, Comelis dan Baitenzorg, sudah ada dana yang dialokasikan untuk anggaran. Komposisi anggota dewan gemeenteraad Batavia akan terdiri dari 25 orang, 8 di antaranya adalah perorangan, 13 adalah pegawai pemerintah dan 4 adalah Timur asing (lihat De avondpost, 01-01-1905). Dalam perkembangannya telah diangkat 15 Eropa/Belanda. 7 pribumi dan 3 Timur asing (lihat De locomotief, 31- 03-1905). Untuk desentralisasi gemeente Batavia, Meester Cornelis dab Buitenzorg dilantik/berlaku pada tanggal 1 April 1905 (berdasarkan Stbls 1905 No 204 tanggal 18 Maret 1905). Pembentukan kota Meester Cornelis dan kota Buitenzorg sebagai gemeente berdasarkan Stbls 1905 No 205 dan No 206. Kompsisi di gemeenteraad Meester Cornelis 3 Eropa/Belanda pegawai pemerintah dan 1 pejabat; 4 swasta, 2 pribumi pegawai pemerintah dan 1 Cina. Untuk gemeenteraad Buirenzorg telah diumumkan nama sebanyak 11 anggota (lihat Het nieuws van den dag voor Nederlandsch-Indie, 27-03-1905). Dewan kota Meester Cornelis akan mulai bersidang pada tanggal 18 April 1905 (lihat Het nieuws van den dag voor Nederlandsch-Indie, 12-04-1905). 

Desentralisasi akan diberlakukan secara bertahap. Dalam hal ini sudah ada tiga dewan kota yang tengah dibentuk: di Batavia, Buitenzorg dan Meester-Cornelis. Pada tahun 1906 dewan kota lainnya mengikuti di Semarang dan Soerabaja. Segera setelah itu jumlah dewan kota akan meningkat menjadi 15 pada tahun 1907 dan 1908, serta dewan regional (afdeeling dan gewestelijk) tahun 1909 akan dibentuk secara bertahap.

Tunggu deskripsi lengkapnya

Ibu Kota Residentie Soerabaja, Ibu Kota Province Oost Java: Dewan Kota (Gemeenteraad) Soerabaja Masa ke Masa

Tunggu deskripsi lengkapnya

 

 

*Akhir Matua Harahap, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di seputar rumah--agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com


Tidak ada komentar:

Posting Komentar