Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini
Sejarah Bank Indonesia sejatinya dicatat
secara keliru. Sejarah Bank Indonesia seoralh-olah dimulai tanggal 1 Juli 1953
(seiring dengan berlakunya Undang-Undang Pokok Bank Indonesia pada tanggal 1
Juli 1953). Sementara pengakuan (kemerdekaan) Indonesia oleh Belanda sudah
berlangsung sejak 27 Desember 1949 (hasil perjanjian KMB di Den Haag). Periode
antara 27 Desember 1949 hingga 1 Juli 1953 tidak dicatat Bank Indonesia sebagai
bagian sejarahnya Bank Indonesia. Padahal dalam Undang-Undang Dasar 1945 pada
bagian penjelasan Bab-VIII, Pasal 23 tentang Keuangan dinyatakan akan membentuk
bank sentral dengan nama Bank Indonesia.
|
Gedung Bank Indonesia (eks Javasche Bank) |
Dalam catatan sejarah Bank Indonesia, eksistensi De
Javasche Bank (sejak 1828) dibedakan dengan eksistensi Bank Indonesia (sejak
1953). Dalam hal ini, pimpinan tertinggi De Javasche Bank disebut Presiden
(Komisaris) dan pimpinan tertinggi Bank Indonesia disebut Gubernur. Akibatnya
nama Sjafroeddin Prawiranegara dicatat dengan dua judul jabatan, yakni sebagai Presiden
Javasche Bank antara tahun 1951 hingga 1953 dan sebagai Gubernur Bank Indonesia
antara 1953 hingga tahun 1958. Dengan kata lain, Sjafroeddin Prawiranegara
adalah Presiden Javasche Bank terakhir dan Gubernur Bank Indonesia yang
pertama.
Pertanyaannya: Mengapa pimpinan bank sentral
Indonesia Sjafroeddin Prawiranegara seolah-olah baru dimulai tahun 1953 padahal
secara defacto Sjafroeddin Prawiranegara sudah bertanggungjawab penuh sejak
1951? Lantas kemudian mengapa fase transisi ini tidak dianggap penting, dan sejarah
Bank Indonesia baru dianggap penting sejak diberlakukannya Undang--Undang Pokok
Bank Indonesia pada tanggal 1 Juli 1953. Padahal esensi fase transisi ini
justru seharunya lebih penting sebagai bagian sejarah Indonesia jika
dibandingkan dengan sejarah fase Javasche Bank dan sejarah fase Bank Indonesia.
Akibat keliru dalam mencatat esensi sejarah yang penting, peran Lukman Hakim
menjadi tenggelam dan peran Sjafroeddin Prawiranegara seakan segalanya.
Padahal, Lukman Hakim adalah orang Indonesia yang paling berperan penting dalam
membidani peralihan Javasche Bank menjadi Bank Indonesia. Lukman Hakim adalah
pelopor Bank Indonesia. Inilah sejarah Bank
Indonesia yang sebenarnya.