*Untuk melihat semua artikel Sejarah Banyuwangi dalam blog ini Klik Disini
Nama
Djembrana adalah suatu nama kerajaan di pulau Bali, Kerajaan ini awalnya
berpusat di Djambrana lalu kemudian relokasi ke Negara. Wilayah Djembrana di
pulau Bali ini kali pertama Pemerintah Hindia Belanda membentuk cabang
pemerintahan pada tahun 1855. Ini sehubungan dengan berakhirnya Perang Bali
pertama (1846-1849). Relokasi ibu kota ini sehubungan dengan penempatan
Controleur di Negara.
Menurut cerita, Oentoeng Soeropati adalah seorang pangeran yang lahir dari Poeger, bernama Sangadja, yang dipaksa pada usia enam tahun oleh pamannya, Soesoehoenan, untuk melarikan diri ke Blambangan, untuk mencari perlindungan dengan pangeran wilayah Blambangan. Namun pangeran Blambangan tidak berani menjaga pemuda belia itu bersamanya, lalu menyarankan Oentoeng Soeropati untuk menyeberang dengan pengasuhnya ke Djambrana di Bali. Disini mereka disambut dengan ramah oleh Shabandar, yang kemudian menerima pangeran kecil ini sebagai putranya dan memberinya panggilan (gelar) Bagoes Mataram. Setelah pemuda ini tumbuh menjadi seorang pemuda yang hebat (lihat Dr R van Eck dalam majalah Tijdschrift voor Neerland's Indie, 1878).
Lantas bagaimana sejarah Jembrana di Afdeeling Bali en Lombok? Seperti disebut di atas, hubungan antara wilayah Banjoeangi dan wilayah Djembrana di (pulau) Bali sudah sejak doeloe. Satu fase hubungan tersebut pada saat pemerintah di Bali bermula di afdeeling Banjoewangi, Residentie Bezoeki. Lalu bagaimana sejarah Jembrana di Afdeeling Bali en Lombok? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.