*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini
Suku
Pesisir (bahasa Pesisir: Ughang Pasisi) adalah sebuah kelompok etnis yang
tersebar di pesisir barat Sumatera Utara. Suku Pesisir merupakan keturunan dari
orang Minangkabau yang bermigrasi ke Tapanuli sejak abad ke-14 dan telah
bercampur dengan suku lain, yaitu suku Batak dan Aceh. Sejarah terbentuknya
kelompok suku ini tidak jauh berbeda dengan sejarah terbentuknya suku Aneuk
Jamee di pantai barat Aceh, masyarakat Negeri Sembilan di Semenanjung Malaya.
Bahasa Pesisir (bahasa Pesisir: bahaso Pasisi) adalah sebuah dialek bahasa Minangkabau yang dituturkan oleh Suku Pesisir yang merupakan penduduk Tapanuli Tengah, Sibolga, pantai Tapanuli Selatan dan pantai Mandailing Natal, di sepanjang pesisir barat Provinsi Sumatera Utara. Bahasa ini menyebar di sepanjang pesisir barat Pulau Sumatra mulai dari Mandailing Natal, Sibolga, hingga Barus. Bahasa ini merupakan salah satu dialek dalam Bahasa Minangkabau, karena sejarah bahasa ini bermula dari datangnya perantau Minang dari daerah Pariaman untuk berdagang di sepanjang pesisir barat Pulau Sumatra bagian utara. Para perantau ini kemudian berkomunikasi dengan suku bangsa lain seperti Batak dan Aceh, sehingga terjadilah akulturasi dengan kedua bahasa tersebut. (Wikipedia)
Lantas bagaimana sejarah bahasa Pesisir di pantai barat Sumatra? Seperti disebut di atas kelompok penutur bahasa Pesisir berada di wilayah pantai barat Sumatra. Bahasa campuran bahasa Melayu yang dipengaruhi bahasa Minangkabau dan bahasa Batak. Lalu bagaimana sejarah bahasa Pesisir di pantai barat Sumatra? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.