*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini
Bahasa
Punan terdiri beragam dialek. Bahasa
Punan Merah dipertuturkan di wilayah Ujoh Bilang timur (Mahakam), Kalimantan
Timur; bahasa Punan Aput di wilayah barat dan utara gunung Menyapa, Kalimantan
Timur; bahasa Punan Paking dituturkan di desa Paking, Mentarang, kabupaten
Malinau, Kalimantan Utara. Bahasa Punan Paking persentase perbedaan berkisar
81%--100% dibandingkan bahasa-bahasa di sekitarnya, seperti bahasa Kenyah, bahasa
Punan Merah, bahasa Lundayeh dan bahasa Punan Long Lamcin.
Dayak Punan adalah salah satu rumpun suku Dayak di Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur. Di 6 kabupaten di Kalimantan Timur suku Punan yang tersebar di 77 pemukiman. Suku-suku Dayak termasuk rumpun Punan diantaranya: Suku Dayak Hovongan di Kapuas Hulu, Kalbar; Suku Dayak Uheng Kereho/Oloh Ot Nyawong/Suku Dayak Seputan di Kapuas Hulu, Kalbar; Suku Dayak Punan Murung di Murung Raya, Kalteng; Suku Dayak Aoheng (Suku Penihing) di Kalimantan Timur; Suku Dayak Basap di Kalimantan Timur; Suku Dayak Punan Merah/Suku Dayak Punan Serata/Suku Dayak Punan Langasa/Suku Dayak Punan Nya'an; Suku Dayak Punan Aput-Busang; Suku Dayak Merap; Suku Dayak Punan Tubu; Suku Dayak Ukit/Suku Bukitan/Suku Beketan; Suku Dayak Bukat; Suku Dayak Punan Habongkot; Suku Dayak Panyawung; Suku Dayak Punan Lisum; Suku Dayak Punan Kelay-Segah di Sungai Kelay, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur; Punan Murung; Suku Dayak Punan di Kalimantan Tengah terdapat di perhuluan sungai Barito di kabupaten Murung Raya (Punan Murung). Kebanyakan suku-suku Dayak di Kalimantan Tengah termasuk rumpun Ot Danum kecuali suku Dayak Punan Murung. (Wikipedia)
Lantas bagaimana sejarah bahasa Punan dan Putussibau di pedalaman pulau Kalimantan? Seperti disebut di atas catatan sejarah bahasa Punan awalnya dimulai dari Putussibau. Dialek-dialek bahasa kelompok populasi Punan. Lalu bagaimana sejarah bahasa Punan dan Putussibau di pedalaman pulau Kalimantan? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.