Sejarah terbentuknya kota Semarang cukup lama dan penuh kelok karena kota Semarang terbilang kota tua dan berkelok-kelok bagaikan aliran air sungai Semarang. Pada masa lampau ketinggian air sungai Semarang adalah berkah sehingga kapal-kapal yang masuk dari laut bisa berlayar aman jauh ke hulu. Seiring dengan pertambahan warga kota dan perluasan areal pemukiman, air berlebih justru sebaliknya menjadi menakutkan karena dapat menimbulkan banjir. Soal banjir di Kota Semarang lalu menjadi acuan dalam penataan kota (kembali) dan pembangunan kanal-kanal baru: kanal barat dan kanal timur.
Peta Kota Semarang, 1880 |
Bagaimana
proses pembangunan Banjir Kanal Barat dan pembangunan Banjir Kanal Timur di
Semarang dan hal apa saja yang terkait dengan dua kanal ini tidak pernah
ditulis. Artikel ini menelusuri ke masa lampau. Pada masa ini Banjir Kanal
Barat yang panjangnya sekitar sembilan kilometer dan Banjir Kanal Timur yang
panjangnya sekitar enam kilometer sempat terbaikan tetapi kini telah diurus
dengan baik. Mari kita mulai dengan riwayat Bandjir Kanal Barat (western-bandjirkanaal) dan pembangunan Bendungan Simongan.