*Untuk melihat semua artikel Sejarah Surakarta/Solo dalam blog ini Klik Disini
Ada nama orang Tionghoa di
Soerakarta yang ditabalkan menjadi nama jalan. Demikian juga di Padang
Sidempuan. Drs Yap Tjwan Bing asal Soerakarta menjadi anggota PPKI (Panitia
Persiapan Kemerdekaan Indonesia). Juga ada anggota PPKI asalah Padang
Sidempuan, Mr Abdoel Abbas Siregar. Namun dalam hal ini yang ingin kita
bicarakan adalah Yap Tjwan Bing dan Parlindoengan Lubis yang sama-sama studi di
Belanda, dan kemudian sama-sama berjuang di Jogjakarta dalam perang
kemerdekaan. Dr Parlindoengan Lubis menjadi Ketua Perhimpoenan Indonesia di
Belanda (1938-1942).
Drs. Yap Tjwan Bing (31 Oktober 1910-26 Januari 1988) adalah seorang politikus keturunan Tionghoa aktif masa kemerdekaan Indonesia dan menjadi anggota PPKI dan anggota legislatif hingga 1954. Yap lahir di Surakarta. Ia menempuh pendidikan Sarjana Farmasi di Municipal University of Amsterdam pada 1932. Setelah lulus, pulang ke tanah air mendirikan apotek di Bandung. Ia merupakan satu-satunya keturunan Tionghoa dalam PPKI. Ia menghadiri Sidang 18 Agustus 1945, sidang merumuskan Undang-Undang Dasar 1945 serta mengikuti pemilihan presiden dan wakil presiden. Setelah PPKI dibubarkan, Yap menjadi anggota KNIP. Apoteknya di Bandung dibakar, Yap pindah ke Yogyakarta, mendirikan Chung Hwa Chung Hwee sebagai bagian upaya mempersatukan Tionghoa dalam mendukung kemerdekaan Indonesia. Tahun 1948 ia membubarkan CHCH dan meleburnya ke Persatoean Tionghoa dan kemudian Yap kembali lagi ke Bandung setelah Agresi Militer Belanda II, Namanya sempat diasosiasikan dengan Negara Pasundan ditawarkan menjabat sebagai Menteri Luar Negeri namun Yap menolak dan lebih untuk mendukung Republik Indonesia dan bergabung dengan PNI. Saat KNIP berubah menjadi DPR-RIS Yap menjadi anggota DPR-RIS. Pasca RIS, Yap sebagai anggota DPR Sementara PNI hingga 1954 dan digantikan oleh Tony Wen. (Wikipedia).
Lantas bagaimana sejarah Drs Yap Tjwan Bing, kelahiran Solo, Parlindoengan Lubis, kelahiran Padang Sidempoean? Seperti disebut di atas banyak pelajar berasal dari Hindia yang studi di universitas di Belanda.Meski sudah ada perguruan tinggi di Hindia, mahasiswa yang studi di Belanda terus berdatangan. Mengapa? Pendidikan adalah jembatan antara berbagai tempat dan titian antara berbagai suku/bangsa. Lalu bagaimana sejarah Drs Yap Tjwan Bing, kelahiran Solo, Parlindoengan Lubis, kelahiran Padang Sidempoean? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.