*Untuk melihat semua artikel Sejarah Tata Kota di Indonesia di blog ini Klik Disini
Banyak
penulis yang tidak menyadari, bahwa kota metropolitan Jakarta yang sekarang
pada awalnya bertumpu pada dua kota kembar: kota tua Batavia dan kota baru
Weltevreden. Disebut kota tua, karena sudah berumur, sejak awal VOC; sedangkan
kota baru, karena baru dimulai pada era Gubernur Jenderal Daendel, pada
permulaan Pemerintah Hindia Belanda. Karakteristik kota tua berpedoman pada
pembangunan kanal-kanal, sedangkan kota baru di Weltevereden berbasis pembangunan
jalan raya.
Dapat Predikat Kota Terburuk, Ini Sejarah dan Perkembangan Tata Kota Jakarta. DKI Jakarta disebut kota dengan perencanaan perkotaan paling buruk. Menurut situs arsitektur Rethinking The Future (RTF), ibukota Indonesia berada di posisi pertama dalam daftar 10 kota dengan Perancanaan Tata Perkotaan Urban Terburuk. Pembangunan infrastruktur di Jakarta dianggap semakin kacau, mulai dari jalan raya hingga penataan gedung-gedung bertingkatnya. Di sisi lain, pembangunan infrastruktur di Jakarta selama ini juga kerap tak memperhatikan kepentingan pesepeda dan pejalan kaki. Kota ini memperoleh predikat Worst-design Place on Earth alias tempat dengan desain paling buruk di dunia. Alasannya kepadatan penduduk, serta polusi udara dan air yang tercemar. “Pembangunan Jakarta yang tidak terencana degan baik pun membuat kualitas hidup di kota ini menjadi buruk. Jakarta merupakan tempat yang dirancang dengan perencanaan terburuk di dunia”. Jakarta masuk ke dalam jajaran kota dengan perencanaan perkotaan terburuk bersama Dubai, Uni Emirat Arab, Brisilia, Brazil. Kemudian Atlanta, diikuti oleh Sao Paulo, Boston, Missoula, Naypyidaw, New Orleans, dan Dhaka. (https://asumsi.co/post/)
Lantas bagaimana sejarah tata kota baru
Batavia era Daendels? Seperti disebut di atas, kota Batavia pertama kali
dirancang oleh Jean Pieterzoon Coen semasa VOC. Lalu pada permulaan Pemerintah
Hindia Belanda, Daendels merancang baru kota pengganti Batavia, dari kota kuno
Jakarta di Batavia ke kota baru di Weltevreden. Lalu bagaimana sejarah tata kota
baru Batavia era Daendels? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada
permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah
nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.