Rabu, 08 September 2021

Sejarah Makassar (68): Danau Tua di Semenanjung Tenggara Sulawesi, Apakah Benar-Benar Ada? Danau Purba Towuti

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Kota Makassar dalam blog ini Klik Disini

Di provinsi Sulawesi Tenggara memang terdapat danau-danau kecil, jika tidak mau dibilang sangat kecil seperti danau Rano di Konawe Utara dan danau Wawonii di Konawe Kepulauan. Namun bukan itu yang dimaksud. Yang jelas di provinsi Sulawesi Tengah terdapat danau-danau besar seperti danau Towuti, danau Matano dan danau Poso. Danau Towuti bahkan dianggap sebagai danau purba (hasil tektonik). Lantas apakah danau besar di provinsi Sulawesi Tenggara? Nah, itu dia. Seorang penulis Belanda, yang cukup lama di wilayah Kendari dan Konawe F Treffer menyebut ada bekas danau besar di pedalaman Konawe.

Eksistensi danau di suatu wilayah harus dilihat dari waktunya. Ada danau yang masih eksis hingga ini hari, ada danau yang sudah hilang di masa lampau. Ada danau yang terbentuk karena aktivitas gunung apa dan ada juga karena pergeseran lempeng bumi (tektonik). Terbentuknya danau juga bisa akibat peristiwa alam lainnya maupun buatan manusia. Kruijt yang pernah ke Napu (Sulawesi Tengah) menatakan ada eks danau besar. Di Sumatra juga ada bekas danau besar seperti di Tangse (Aceh) dan di Angkola Mandailing (Tapanuli Selatan). Bahkan pada masa ini ada yang menyebut candi Borobudur berada di suatu pulau di tengah danau, yang mana danau besar itu sudah menghilang. Peristiwa menghilangnya danau karena bagian sissi danau tertentu (tanggul danau) jebol karena suatu akibat adanya gempa besar yang menyebabkan banjir bandang ke hilir.

Lantas bagaimana sejarah danau di semenanjung tenggara Sulawesi? Yang jelas hingga ini hari tidak ada dalam daftar danau yang berada di provinsi Sulawesi Tenggara seperti danau Towuti di Sulawesi Tengah, danau Tempe di Sulawesi Selatan dan danau Tondano di Sulawesi Utara. Lalu apakah demikian adanya di masa lampau? Dalam hal ini apakah ada bekas danau di pedalaman Konawe? Tentu saja masih perlu dibuktikan. Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan saja*.

Danau Towuti dan Wilayah Konawe

Tunggu deskripsi lengkapnya

Apakah Ada Bekas Danau Besar di Provinsi Sulawesi Tenggara?

Tunggu deskripsi lengkapnya

 

*Akhir Matua Harahap, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di seputar rumah--agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar