Jumat, 11 Maret 2022

Sejarah Menjadi Indonesia (464): Pahlawan Indonesia dan Raden Mas Ario Notowirojo; Daftar Meninggal Pribumi Studi di Belanda

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini

Tidak semua para pionir studi ke Belanda dapat kembali pulang ke tanah air. Ada beberapa nama yang meninggal di Belanda karena sakit. Empat guru generasi pertama yang berangkat tahun 1874 ke Belanda meninggal satu persatu. Guru mudu Raden Adi Sasasmita dan Barnas Lubis meninggal tahun 1875. Guru muda Raden Soerono yang karena sakit dalam pelayaran pulang meninggal di tengah perjalanan. Lalu Willem Iskander guru senior yang menjadi pembimbing mereka juga meninggal pada tahun 1876. Masih ada lagi guru-guru muda yang meninggal setelah generasi mereka hingga meninggalnya Dr W Tehupelori tahun 1909 dan RMA Notowirojo tanggal 16 April 1913.

Riau1.com menulis artikel singkat dengan judul ‘Raden Mas Ario Notowirojo, Bangsawan Pertama Yang Tewas Karena Menuntut Ilmu Di Belanda’. Siapa mengira Raden Mas Ario Notowirojo menjadi orang berdarah biru pertama yang tewas saat menuntut ilmu di Belanda. Dia meninggal pada April 1913 dalam usia 22 tahun saat mengikuti pendidikan di sekolah dagang. Kematiannya itu membuat pria yang bergelar Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Ario Prabu Suryodilogo ini menjadi salah satu dari lima bangsawan Indonesia yang meninggal di negeri Kincir Angin dinukil dari historia.id, Selasa, 18 Februari 2020. Sebelum meninggal ia sempat mendapat perawatan di Swiss. Namun sayang usaha medis itu tidak dapat menyelamatkan nyawanya.

Lantas bagaimana sejarah RMA Notowirojo? Seperti disebut di atas, RMA Notowirojo meninggal tahun 1913 saat tengah menjalani studi. Lalu bagaimana sejarah RMA Notowirojo? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan saja*.

Pahlawan Indonesia dan Raden Mas Ario Notowirojo: Pribumi Studi di Belanda

Tunggu deskripsi lengkapnya

Raden Mas Ario Notowirojo: Daftar Meninggal Pribumi Studi di Belanda

Tunggu deskripsi lengkapnya

 

 

*Akhir Matua Harahap, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di seputar rumah--agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar