Kamis, 03 November 2022

Sejarah Lampung (33): Kota Agung di Teluk Semangka, Kota Bumi, Bumi Agung di Way Kanan; Bumi Lampung 'SaiBumiRuwaJurai'


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Lampung di dalam blog ini Klik Disini  

Kota Agung di pantai adalah kota baru, sedangkan salah satu kota tua di pedalaman adalah Bumi Agung di daerah aliran sungai Way Kanan. Kini Kota Agung menjadi ibukota kabupaten Tanggamus. Bagaimana dengan Kota Bumi? Yang jelas motto bumi Lampung adalah ‘Sai Bumi Ruwa Jurai’.


Kota Agung adalah sebuah kecamatan juga ibu kota kabupaten Tanggamus, Lampung. Kota Agung terletak di bawah kaki gunung Tanggamus di sisi pantai Teluk Semangko. Kota Agung didatangi oleh Belanda sejak tahun 1889. Kecamatan Kota Agung 3 kelurahan dan 13 desa, yakni: Kelurahan Kuripan, Baros dan Pasar Madang; Desa Negri Ratu, Kotabatu, Terdana, Penanggungan, Terbaya, Kusa, Teratas, Kelungu, Benteng Jaya, Kotaagung, Pardasuka, Kedamaian, Campang Tiga. Pada saat Pemerintah Hindia Belanda, ibu kota di Kota Agung. Pemerintahan local dilaksanakan oleh Pemerintah Adat yang terdiri dari 5 (lima) Marga yaitu: Gunung Alip (Talang Padang), Benawang; Belunguh; Pematang Sawa; Ngarip. Masing-masing marga tersebut dipimpin oleh seorang Pasirah yang membawahi beberapa Kampung. Kabupaten Tanggamus terbentuk tahun 1997. Tahun 2004 Kepala Adat Saibatin Marga Benawang merestui berdirinya Marga Negara Batin, sebelumnya satu kesatuan adat dengan Marga Benawang. Suku Lampung adalah suku mayoritas di kabupaten Tanggamus yang juga merupakan suku asli. Kecamatan Tanggamus: Air Naningan, Bandar Negeri Semuong, Bulok, Cukuh Balak, Gisting, Kota Agung Barat, Kota Agung Pusat, Kota Agung Timur, Kelumbayan, Kelumbayan Barat, Limau, Pematang Sawa, Pugung, Pulau Panggung, Semaka, Sumberejo, Talang Padang, Ulubelu, Wonosobo, Gunung Alip. Secara geografis Kabupaten Tanggamus di teluk Semaka tempat bermuara sungai besar yaitu Way Sekampung dan Way Semaka (Wikipedia).

Lantas bagaimana sejarah Kota Agung di Teluk Semangka? Seperti disebut di atas Kota Agung kini menjadi ibukota kabupaten Tanggamus di lereng hunung Tanggamus di Teluk Semangka. Bagaimana dengan kota Bumi Agung di sungai Way Kanan dan Kota Bumi serta motto bumi Lampung ‘Sai Bumi Ruwa Jurai’? Lalu bagaimana sejarah Kota Agung di Teluk Semangka? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan saja*.

Kota Agung di Teluk Semangka, Bumi Agung di Way Kanan dan Kota Bumi; Motto Bumi Lampung ‘Sai Bumi Ruwa Jurai’

Tunggu deskripsi lengkapnya

Motto Bumi Lampung ‘Sai Bumi Ruwa Jurai’: Riwayat Kota Agung

Tunggu deskripsi lengkapnya

 

 

*Akhir Matua Harahap, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di seputar rumah--agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar