Selasa, 07 November 2023

Sejarah Catur (9): Majalah Catur Indonesia Sejak Hindia Belanda; Jenis Publikasi Catur Buku, Majalah dan Rubrik Catur Suratkabar


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Catur dalam blog ini Klik Disini

Apakah ada majalah catur di Indonesia masa ini? Yang jelas masih ada majalah catur di luar negeri seperti di Inggris dan Amerika Serikat. Bagaimana dengan di Indonesia? Majalah catur sudah ada di Indonesia sejak era Hindia Belanda. Dalam hal publikasi catur, tentu saja tidak hanya majalah, juga ada buku dan surat kabar. Rubrik catur yang menurunkan problem catur di surat kabar tentu saja bagian dari publikasi catur.


Sejarah Majalah Catur Di Indonesia. Mboten Wonten 2. Kompasiana. 23 Juni 2015. Berlainan dengan tradisi penerbitan pustaka catur di belahan barat yang sudah mengakar ratusan tahun seiring dengan penyelenggaraan turnamen catur, maka tradisi penerbitan pustaka catur di Indonesia baru dimulai pada tahun 1960 an. Tulisan ini membatasi majalah catur yang pernah terbit di Indonesia. Mengapa menulis tentang ini? Tak lain karena kerpihatinan atas hilangnya khazanah pustaka catur dalam bentuk majalah catur yang terbit periodic maupun buku-buku catur terbitan baru. Majalah catur tertua yang pertama kali terbit Madjalah Tjatur Indonesia (MTI) terbitan Persatuan Tjatur Seluruh Indonesia, Januari 1957. Februari 1962 terbit Madjalah Tjatur dan Bridge (MTB) terbitan P. Siregar. Pada Januari 1981 terbit Majalah Catur Nasional (MACAN). Pada 1994 terbit Majalah Catur Inside Chess, majalah saduran ini kemudian menjadi ‘Intisari Catur’. Pada Juni 2002 Majalah Catur Intelegensia, sponsor utamanya Universitas Gunadarma. Memang, sangat sulit media catur cetak akan survive di tengah-tengah bangsa yang tak gemar berpikir dan gampang lupa sejarah. (https://www.kompasiana.com/)

Lantas bagaimana sejarah majalah catur di Indonesia sejak Hindia Belanda? Seperti disebutkan di atas, pada masa ini sulit menemukan publikasi catur di Indonesia, namun sejatinya sudah ada yang eksis sejak era Hindia Belanda. Publikasi catur buku, majalah dan eubrik catur di surat kabar. Lalu bagaimana sejarah majalah catur di Indonesia sejak Hindia Belanda? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan saja.

Majalah Catur di Indonesia Sejak Hindia Belanda; Publikasi Catur Buku, Majalah dan Rubrik Catur di Surat Kabar   

Bagaimana permainan catur dikomunikasikan selama di Hindia Belanda baru sebatas pemberitaan di surat kabar. Sejak 1870an sudah ada surat kabar yang menyediakan rubrik catur. Kolom rubrik masih terbatas dengan problem catur. Setelah terbitnya buku catur yang ditulis oleh Armin von Oefele yang diterbitkan tahun 1904, dalam perkembangannya, dalam rubrik catur di dalam surat kabar sudah mulai menyajikan analisis catur. Analisis-analisi catur semakin inten seiring dengan dibentuknya perserikatan catur nasional (Nederlandsch-Indiscne Schaakbond).


De Sumatra post, 24-12-1914: ‘Federasi Catur Hindia Belanda (Nederlandsch-Indiscne Schaakbond). Sebagaimana telah kita ketahui, baru-baru ini telah terbentuk “Federasi Catur Hindia Belanda” di Djokja, yang panitia persiapannya terdiri dari DJW Hageman (Magelang), P van der Steeg (Djokja) dan C van der Vecht (Ngawi). Pokok-pokok Anggaran Dasar berbunyi: Pasal-1. Perkumpulan ini menyandang nama Nederlandsch-Indiscne Schaakbond (NISB) dan didirikan di kediaman sekretaris perkumpulan. Pasal-2. NISB diadakan untuk jangka waktu sepuluh tahun, terhitung sejak tanggal pendiriannya, yaitu 1 Januari 1915. Pasal-3. NISB bertujuan untuk meningkatkan catur di Hindia Belanda untuk mempromosikan hal ini, termasuk dengan menerbitkan majalah dan mengadakan kompetisi catur. Pasal-4. Siapa pun yang memintanya kepada sekretaris asosiasi dapat diterima menjadi anggota oleh pengurus asosiasi. Pasal-5. Keanggotaan hilang: (a). sebagai akibat penghentian keanggotaan secara tertulis oleh pihak yang berkepentingan kepada sekretaris federasi; (b) sebagai akibat dari keputusan yang diambil melalui pemungutan suara tertulis secara umum dengan mayoritas sekurang-kurangnya 2/3 dari suara yang dikeluarkan, yang juga merupakan mayoritas dari jumlah seluruh orang yang berhak memilih; (c) dengan keputusan pengurus asosiasi dalam hal iuran tidak dibayar. Pasal-7. Dewan, yang dipilih melalui rapat umum tahunan, terdiri dari sedikitnya lima anggota. Tunduk pada ketentuan ayat sebelumnya, rapat umum berwenang mengubah jumlah anggota dewan’.

Pada tanggal 1 Januari 1915 Nederlandsch-Indiscne Schaakbond (NISB) resmi didirikan dimana sudah ada anggaran dasar (statute). Dalam anggaran dasar disebutkan (Pasal-3), NISB bertujuan untuk meningkatkan catur di Hindia Belanda untuk mempromosikan hal ini, termasuk dengan menerbitkan majalah dan mengadakan kompetisi catur. Dalam hal ini menerbitkan majalah catur menjadi salah satu cara NISB untuk mencapai tujuannya.


Bagaimanapun catur dan pengetahuan catur serta motivasi dalam hal percaturan di Hindia Belanda merujuk ke Eropa di Belanda. Perserikatan Cartur Belanda (Nederlandsch Schaakbond) didirikan pada tahunm 1873. Seperti disebut di atas, perserikatan catur di Hindia Belanda didirikan tahun 1915. Tidak lama setelah didirikan, Nederlandsch Schaakbond menentukan organ/majalah organisasi yakni De Schaakwerld (lihat Algemeen industrieel volksblad voor Nederland, 04-04-1875).   

Majalah catur adalah satu hal, perserikatan catur memiliki majalah sebagai organ organisasi. Lantas bagaimana dengan perihal majalah catur di Hindia Belanda. Satu yang jelas, hingga sejauh 1915 yang mana NISB didirikan, belum ada majalah catur di Hindia Belanda. Yang ada adalah rubrik catur di berbaagai surat kabar.


Nederlandsch Schaakbond sejatinya baru tahun 1893 menerbitkan majalah sendiri yang diberi nama sesuai organisasi yakni Tijdschrift van den Nederlandschen Schaakbond, jrg 1, 1893, No. 1. Itu berarti setelah federasi dibentuk dua decade sebelumnya (1873). Dalam edisi pertama majalah tahun 1893 disebut dalam halaman sampul tanggak didirikan organisasi pada tanggal 23 Mei 1873. Edisi pertama ini hanya sebanyak 20 halaman. Ketika federasi catur di Hindia Belanda (NISB) tahun 1915, majalah federasi catur Belanda tersebut sudah berumur 23 tahun. Majalah inilah salah satu sumber pengetahuan catur di Hindia Belanda termasuk diantara orang-orang pribumi (dimana majalah tersebut dapat dibeli di toko-toko buku). 

Majalah catur NISB paling tidak sudah terinformasikan pada bulan Desember 1916 (lihat Bataviaasch nieuwsblad, 29-01-1917). Sejak kapan edisi pertama dimulai tidak diketahui secara pasti. Dalam buku 20 tahun (November 1896-November 1916) klub catur Soerabaja yang terbit tahun 1916, dimuat salah satu pertandingan antara Si Narsar dengan juara catur klub Soerabaja D Bleykmans yang mengutip dari Tijdschrift van den Nederlandsch Indischen Schaakbond. 


Disebutkan pertandingan antara Si Narsar dengan D Bleykmans dilangsungkan di Soerabaja pada tanggal 23 dan 26 Desember 1916. Si Narsar adalah pemain catur dari Tanah Karo yang pada tahun 1914 melakukan tur pertandingan catur di Jawa. Besar duagaan pada tahun 1916 Si Narsar melakukan tur ke Jawa yang kedua. D Bleykmans sendiri pada saat itu adalah ketua perserikatan catur Soerabaja. Dalam kedua pertandingan ini Si Narsar menyerah pada langkah ke 49 dan 45. Kedua pertandingan ini cukup alot membutuhkan waktu yang panjang. Pada pertandingan pertama Si Narsar dengan 2 jam 50 menit sementara Bleykmans 2 jam 9 menit; pada perandingan kedua Si Narsar dengan 2 jam 10 menit; Bleykmans 2 jam 19 menit.

Tunggu deskripsi lengkapnya

Publikasi Catur Buku, Majalah dan Rubrik Catur di Surat Kabar: Tijdschrift van den Nederlandsch Indischen Schaakbond

Tunggu deskripsi lengkapnya

 

 

*Akhir Matua Harahap, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di seputar rumah--agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya jelang tidur. Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar