*Untuk melihat semua artikel Sejarah Balanda di Indonesia di blog ini Klik Disini
Orang
Belanda di Eropa dapat dikatakan sebagai kloter terakhir dalam permulaan
ekspedisi untuk menemukan dunia timur (dunia rempah-rempah). Di depan mereka
sudah dikenal pelaut-pelaut Spanyol. Portugis, Prancis dan Inggris. Sesama negara
maritim Eropa yang memiliki garis pantai, pelaut-pelaut Belanda kurang
beruntung di awal era ekspedisi. Yang dimaksud ekspedisi dalam hal ini adalah
penjelajahan yang pertama kali dilakukan (pemnuka jalan bagi generasinya).
Ekspedisi Pertama Belanda ke Hindia Timur adalah ekspedisi yang berlangsung dari tahun 1595 hingga 1597. Ekspedisi ini sangat penting dalam pembukaan perdagangan rempah-rempah Hindia Timur bagi para pedagang yang akhirnya membentuk Perusahaan Hindia Timur Belanda (VOC), dan menandai berakhirnya dominasi Imperium Portugis di kawasan tersebut. Armada pertama Belanda ini berlayar dari pelabuhan Texel pada 2 April 1595. Mereka mencatat waktu yang baik pada awalnya, melintasi Kepulauan Canaria pada 26 April dan mendarat di Isla de Mayo pada 19 April, tetapi tak lama kemudian angin mati, dan mereka hanya bisa membuat kemajuan yang lambat. Mereka tidak melintasi khatulistiwa hingga 4 Juni, dan tidak melihat Afrika hingga 2 Agustus. Pada Oktober, mereka mendarat di Madagaskar, di mana mereka terpaksa tinggal selama enam bulan, kehilangan banyak awak kapal karena penyakit; pada saat mereka pergi, 71 awak kapal telah meninggal. Di antara yang tewas adalah nakhoda Hollandia, Jan Dignumsz (Wikipedia)
Lantas bagaimana sejarah ekspedisi pertama Belanda pimpinan Cornelis de Houtman ke Indonesia 1595-1597? Seperti disebut di atas, ekspedisi pertama Belanda ke Hidia Timur dapat dikatakan ekspedisi terakhir pelaut-pelaut Eropa yang mencapai Hindia Timur. Cornelis de Houtman dalam ekspedisi pertama Belanda pertama mencapai pulau Enggano dan berakhir di pulau Bali. Lalu bagaimana sejarah ekspedisi pertama Belanda pimpinan Cornelis de Houtman ke Indonesia 1595-1597? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.