*Untuk
melihat semua artikel Sejarah Padang Sidempuan di blog ini Klik Disini
Mangaradja Soangkoepon adalah seorang anggota dewan pusat (Volksraad) yang tidak ada takutnya. Mangaradja Soangkoepon membela siapa pun dimana saja. Mangaradja Soangkoepon juga penuh humor, pernah berseloroh di Volkraad dengan menyatakan bahwa (pulau) Sumatra itu bukan Pintu Belakang Luar Djawa, tetapi Pintu Depan Indonesia (baca: Hindia Belanda). Semua tertawa, tetapi dia sendiri tetap serius dalam mengemukakan pendapatnya.
Mangaradja Soangkoepon adalah seorang anggota dewan pusat (Volksraad) yang tidak ada takutnya. Mangaradja Soangkoepon membela siapa pun dimana saja. Mangaradja Soangkoepon juga penuh humor, pernah berseloroh di Volkraad dengan menyatakan bahwa (pulau) Sumatra itu bukan Pintu Belakang Luar Djawa, tetapi Pintu Depan Indonesia (baca: Hindia Belanda). Semua tertawa, tetapi dia sendiri tetap serius dalam mengemukakan pendapatnya.
Mangaradja Soangkoepon (Matjan Pedjambon) |
Mangaradja Soangkoepon, bukanlah macan ompong, dan
juga bukan Macan Kemajoran, tetapi Macan Pedjambon. Gedung dewan pusat
(Volksrad) tempo doeloe di Pedjamboen (kini di Senayan). Mangaradja Soangkoepon
bertarung di DPR benar-benar membela atas nama rakyat, seluruh rakyat Indonesia.
Kisahnya dimulai di Belanda pada tahumn 1911 ketika membela pemuda Madura di
pengadilan. Bagaimana kisah selanjutnya, mari kita ikuti berdasarkan hasil
penelusuran sumber-suimber tempo doeloe.