Jumat, 22 Oktober 2021

Sejarah Menjadi Indonesia (186): Sejarah Tsunami di Indonesia Sejak Tempo Doeloe; Apakah Telah Mengubah Peta Topografi?

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini

Sejak terjadi tsunami di Aceh tahun 2004, istilah tsunami di Indonesia menjadi lebih dikenal luas. Terminologi tsunami sendiri berasal dari (bahasa) Jepang. Setiap terjadi gempa, apalagi di wilayah yang berdekatan pantai, selalu muncul pertanyaan yang mengkhawatirkaa ‘apakah terjadi tsunami?’. Pada artikel ini tidak berbicara tsunami masa kini, tetapi tsunami masa lampau di Indonesia sejak era VOC. Tsunami pertama yang pernah dilaporkan terjadi di Ambon. Lalu, dimana lagi?

Tsunami dalam bahasa Jepang adalah ‘ombak besar di pelabuhan’, suatu gelombang air besar yang diakibatkan oleh gangguan di dasar laut, seperti gempa bumi. Gangguan ini membentuk gelombang yang menyebar ke segala arah dengan kecepatan gelombang mencapai 600–900 Km/jam. Awalnya gelombang tersebut memiliki amplitudo kecil (umumnya 30–60 cm) sehingga tidak terasa di laut lepas, tetapi amplitudonya membesar saat mendekati pantai. Saat mencapai pantai, tsunami kadang menghantam daratan berupa dinding air raksasa (terutama pada tsunami-tsunami besar), tetapi bentuk yang lebih umum adalah naiknya permukaan air secara tiba-tiba. Kenaikan permukaan air dapat mencapai 15–30 meter, menyebabkan banjir dengan kecepatan arus hingga 90 Km/jam, menjangkau beberapa kilometer dari pantai, dan menyebabkan kerusakan dan korban jiwa yang banyak (Wikipedia).

Lantas bagaimana sejarah tsunami di Indonesia? Seperti disebut di atas, jauh sebelum tsunami di Aceh pernah terjadi di berbagai tempat di Indonesia sejak masa lampau. Setelah tsunami Amboina banyak lagi kejadian tsunami. Satu pertanyaan yang penting dalam kaitan tsunami adalah apakah kejadian tsunami telah mengubah peta topografi? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe..

Kamis, 21 Oktober 2021

Sejarah Menjadi Indonesia (185): Mahakam, Blok Sumber Minyak di Kalimantan Timur; Kawasan Pantai, Muara Sungai Mahakam

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini

Berbicara soal pertambangan dan sumber minyak, sebenarnya berbicara tentang gambaran Indonesia pada zaman kuno. Mengapa? Sumber minyak adalah sumber bahan fosil yang terperangkap di dalam tanah apakah di sekitar daerah aliran sungai maupun daerah sekitar muara sungai. Seperti pada artikel-artikel sebelumnya, kawasan minyak Blok Mahakam mewakili ladang-ladang minyak di daerah aliran sungai Mahakam dan lepas pantai di depan muara sungai Mahakam. Produksi kawasan minyak Blok Mahakam terbilang sangat besar.

Dalam sejarah industri pertambangan (minyak) di Indonesia berawal dari era Pemerintah Hindia Belanda. Usaha-usaha eksplorasi dan eksploitasi Cepu (Blora), Langkat, Banjuasin dan Moeara Enim. Sejak pengakuan kedaulatan Indonesia, dengan semakin banyaknya ditemukan ladang-ladang minyak di berbagai daerah upaya eksplorasi dan eksploitasi banyak yang diserahkan kepada pihak termasuk di Blok Mahakam. Pada tanggal 1 Januari 2018 Blok Mahakam di Kalimantan Timur resmi di serahkan ke PT Pertamina (Persero) dari Total E&P Indonesie dan Inpex Corporation. Ini menjadi penting karena Blok Mahakam selama 50 tahun dikuasai asing dan kemudian berada di tangan anak bangsa. Belum lama ini, seperti disebut pada artikel sebelumnya, Blok Rokan juga kemudian ditangani oleh anak bangsa.

Lantas bagaimana sejarah kawasan pertambangan minyak Blok Mahakam di provinsi Kalimantan Timur? Seperti disebut di atas, Blok Mahakam berada di daerah aliran sungai Mahakam (termasuk di wilayah muara dan lepas pantai). Satu yang penting dalam sejarah industri menyak di Indonesia, Blok Mahakam sejak 2018 sudah ditangani oleh anak bangsa. Satu hal penting lainnya adalah Blok Mahakam sebagai sumber minyak dapat dihubungkan dengan sejarah zaman kuno di pantai timur Kalimantan. Lalu bagaimana sejarah ladang-ladang minyak Blok Mahakam? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.