*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini
Tjokorda
Gde Raka Soekawati pernah menjadi anggota Volksraad mewakili dapil Soenda
Ketjil (Bali dan Nusan Tenggara). Karir politik Soekawati tidak hanya sampai di
Volksraad. Pada era perang kemerdekaan Indonesia, nama Soekawati (dan Soetan
Hamin II dari Pontionak dan Nadjamoeddin Daeng Malewa dari Makassar) menjadi
bagian terpenting dalam terbentuknya Negara Indonesia Timur.
Tjokorda Gde Raka Soekawati lahir di Ubud, Gianyar,
Bali, 15 Januari 1899 (meninggal tahun 1967) adalah satu-satunya Presiden
Negara Indonesia Timur. Ia menjabat dari tahun 1946 hingga pembubaran Negara
Indonesia Timur pada 1950. Gelarnya, Tjokorda Gde, menandai bahwa Soekawati
masuk kedalam kasta ksatria. Ia memiliki dua orang istri, yang pertama adalah
orang Bali yaitu, Gusti Agung Niang Putu yang memberikan seorang putra yang
bernama Tjokorda Ngurah Wim Sukawati. Pada tahun 1933, ia menikahi seorang
perempuan Prancis bernama Gilbert Vincent, yang memberikannya dua orang anak. Di
masa mudanya, Soekawati bersekolah di sekolah OSVIA. Pada 1918, ia menjadi
calon resmi yang ditunjuk oleh auditor Bandung. Pada akhir tahun yang sama, ia
menjadi "mantripolitie" (sebutan untuk pejabat adat) untuk Denpasar.
Pada tahun 1919, ia memiliki ambisi politik dan dipromosikan menjadi Punggawa
(kabupaten) tempat kelahirannya Ubud. Pada tahun 1924, ia terpilih sebagai
anggota Volksraad, yang ia pegang sampai tahun 1927. Kemudian, pada tahun yang
sama, ia menjadi anggota dewan delegasi Dewan Rakyat. Pada akhir tahun 1931, ia
pergi belajar di Eropa. Pada tahun 1932, ia melanjutkan perjalanannya ke
Belanda untuk belajar pertanian dan peternakan. Antara 18 dan 24 Desember 1946,
ia menghadiri konferensi di Denpasar dan terpilih sebagai presiden sementara
Negara Indonesia Timur. Pada 21 April 1950, ia berhasil merundingkan integrasi
Indonesia Timur ke dalam kesatuan Republik Indonesia. (Wikipedia).
Lantas
bagaimana sejarah Soekawati dari Bali? Seperti disebut di atas, Soekawati pernah menjadi anggota Volksraad
yang pada era perang kemerdekaan Indonesia menjadi salah satu tokoh terpenting
terbentuknya Negara Indonesia Timur. Lalu bagaimana sejarah Soekawati? Seperti
kata ahli sejarah
tempo doeloe, semuanya
ada permulaan. Untuk
menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri
sumber-sumber tempo doeloe.