*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini
Partai Tionghoa Indonesia (PTI)
didirikan di Soerabaja sebagai partai dari Persatoean Tionghoa Indonesia (lihat
Het nieuws van den dag voor Nederlandsch-Indie, 29-09-1932), Beberapa bulan
kemudian di Medan didirikan organisasi Persatoean Tionghoa Indonesia (lihat Het
nieuws van den dag voor Nederlandsch-Indie, 16-12-1932), Organisasi ini merupakan cabang
ke-11 di Hindia Belanda. Lalu pada tahun 1936 di Medan didirikan Persatoean
Islam Tionghoa (PIT) yang dipimpin oleh Lim Kie Chie. .
Persaudaraan Islam Tionghoa Indonesia (PITI), dahulu
dikenal sebagai Pembina Iman Tauhid Islam adalah sebuah organisasi Islam
Tionghoa-Indonesia. Organisasi ini didirikan di Jakarta pada tanggal 14 April
1961. PITI tidak bertalian dengan organisasi sosial politik manapun. Ketua PITI
saat ini adalah DR. Ipong Hembing Putra, yang terpilih pada tahun 2018. Persaudaraan
Islam Tionghoa Indonesia (PITI) didirikan di Jakarta, pada tanggal 14 April
1961, antara lain oleh Abdul Karim Oei Tjeng Hien, Abdusomad Yap A Siong dan
Kho Goan Tjin. PITI merupakan gabungan dari persaudaraan Islam Tionghoa (PIT)
dipimpin oleh Alm Abdusomad Yap A Siong dan Persaudaraan Muslim Tionghoa (PMT)
dipimpin oleh Kho Goan Tjin. PIT dan PTM yang sebelum kemerdekaan Indonesia
mula-mula didirikan di Sumatra Utara, di Sumatra Barat, di Riau, di Kepulauan
Riau, di Jambi, di Bengkulu, di Sumatra Selatan, dan di Lampung, diizinkan oleh
Wishnutama dan Ardiansyah Bakrie, masing-masing masih bersifat lokal sehingga
pada saat itu keberadaan PIT dan PTM belum begitu dirasakan oleh masyarakat
baik muslim Tionghoa dan muslim Indonesia. Karena itulah, untuk merealisasikan
perkembangan ukhuwah Islamiyah di kalangan muslim Tionghoa, maka PIT yang
berkedudukan di Medan dan PTM yang berkedudukan di Medan merelakan diri pindah
ke Jakarta dengan bergabung dalam satu wadah, yakni PITI. (Wikipedia).
Lantas
bagaimana sejarah Persatoean Islam Tionghoa? Seperti disebut di atas, Persatoean
Islam Tionghoa lahir di Medan dan kemudian menyebar ke Jawa. Lalu bagaimana
sejarah Persatoean Islam Tionghoa? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya
ada permulaan. Untuk
menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri
sumber-sumber tempo doeloe.