Sabtu, 29 Januari 2022

Sejarah Menjadi Indonesia (385): Pahlawan-Pahlawan Indonesia dan Mr Tan Po Gwan; Orang Tionghoa Pertama Menteri RI 1946

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini

Semua (suku) bangsa di Indonesia turut berjuang untuk kemerdekaan Indonesia. Demikian juga semua (suku) bangsa turut membenuk dan membangun Republik Indonesia termasuk orang Tionghoa. Drs. Yap Tjwan Bie menjadi anggota PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia); Tan Ling Djie anggota Badan Pekerja KNIP dan Mr Tan Po Gwan sebagai Menteri Republik Indonesia dalam Kabinet Sajrir III (2 Oktober 1946-3 Juli 1947). Namun sejarah Mr Tan Po Gwan tampaknya kurang terinformasikan.

Banyak pelaku sejarah Indonesia kurang terinformasikan. Bagaimana bisa. Boleh jadi karena keterbatasan data. Meskin demikian sejarah Mr Tan Po Gwan masih dapat dibaca sedikit di laman Wikipedia sebagai berikut: Mr Tan Po Gwan lahir di Tjiandjoer, 24 Oktober 1911. Ia bersekolah di Algemeene Middelbare School, Bandung dan Mendapatkan Gelar Meester in de Rechten dari Rechtshoogeschool te Batavia tahun 1937. Pada tahun 1939, Ia bergabung dengan Sin Po. Pada tahun 1942- 1945, Ia diinternir (dilakukan tahanan militer) oleh Jepang. Setelah Indonesia merdeka, Ia diangkat Menjadi Salah Satu Menteri Negara dalam Kabinet Sjahrir Ke III. tahun 1947 ia Menjadi Anggota Komite Nasional Indonesia Pusat dan diangkat Menjadi Anggota DPR Tahun 1950-1956.

Lantas bagaimana sejarah Mr Tan Po Gwan? Seperti disebut di atas, Mr Tan Po Gwan adalah orang Tionghoa pertama menjadi Menteri Republik Indonesia. Lalu bagaimana sejarah Mr Tan Po Gwan? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan saja*.

Pahlawan-Pahlawan Indonesia dan Mr Tan Po Gwan; Lahir di Tjiandjoer

Kabinet Sjarir III adalah bukan kabinet berwarna-warni tetapi kabinet bhinneka tunggal ika, kabinet yang berwarna nasional. Paling tidak di dalam kabinet terwakili orang Indo, orang Arab dan orang Tionghoa. Susunan kabinet baru ini juga menggambarkan permasalahan yang ada saat itu. Pengangkatan Tan Po Gwan sebagai Menteri diharapkan dapat mengatasi permasalahan yang timbul dalam beberapa waktu belakangan sehubungan dengan soal komunitas Cina di wilayah Republik.

Kabinet Soetan Sjahrir yang ketiga dibentuk dan diresmikan pada tanggal 2 Oktober 1946. Dalam pemberitaan susunan kabinet baru yang diberitakan Nieuwe courant, 05-10-1946, nama Tan Po Gwan dicatat dengan gelar sarjana hukum (Mr). Seperti disebut di atas yang dikutip dari Wikipedia, Tan Po Gwan yang lahir tahun 1911 menyelesaikan sekolah menangah di AMS Bandoeng dan melanjutkan studi di Rechtshoogeschool te Batavia dan lulus dengan mendapat gelar sarjana hukum tahun 1937.

Dalam kabinet Sjarir III, dua tokoh utama adalah Soetan Sjahrir sebagai Perdana Menteri dan Mr Amir Sjarifoeddin Haraha sebagai Pertahanan/KR. Soetan Sjahrir lulusan AMS Bandoeng (1927-1930) dan Mr Amir Sjarifoeddin Harahap lulusan Rechhoogeschool (1927-1935). Namun nama Tan Po Gwan tidak terinformasikan pada lalusan AMS dan Rechthoogeschool pada periode tersebut. Lalu apakah nama Tan Po Gwan adalah nama baru atau nama pengganti?

Orang Cina pertama sarjana hukum, lulusan Rechthoogeschool di Batavia adalah Mr Lie Tjing Tie (lihat Het nieuws van den dag voor Nederlandsch-Indie, 08-04-1930). Disebutkan Lie Tjing Tie, saudara sepupu Dr Lie Tjwan Kiat yang terkenal di Batavia, telah menyelesaikan sarjana hukum Mr) di Belanda yang sebelumnya ia studi di Rechthoogeschool Batavia. Sejak Li Tjing Tie ini, orang-orang Cina/Tionghoa mulai banyak yang tertarik sekolah hukum di Rechthoogeschool. Rechthoogesxhool di Batavia dibuka tahun 1924. Mr Amir Sjarifoeddin Harahap masuk tahun 1927.  Teman satu kelas Soetan Sjahrir di AMS Bandoeng tidak ada nama marga Tan Po Gwan (marga Tan). Demikian juga adik kelas maupun kakak kelas, Yang ada adalah Tan Sin Liong (di bawah Soetan Sjahrir satu tahun). Pada periode yang sama di AMS Weltevreden juga tidak tercatat nama Ta Po Gwan. Yang agak dekat dengan nama Tan Po Gwan di Rechthoogeschool adalah Tan Kiem Tjiang yang lulus ujian kandidat kedua tahun 1933 (lihat Het nieuws van den dag voor Nederlandsch-Indie, 22-04-1933).  Lalu apakah nama Ta Po Gwan sebelumnya bernama Tan Kiem Tjiang? Nama marga Tan lainnya yang lulus sarjana hukum dari Rechthoogeschool tahun 1939 adalah Tan Siou Thay yang bersamaan dengan Mohamad Roem (lihat De locomotief, 09-11-1939). Masih tetap misteri. Ada yang bisa membantu?

Nama Tan Po Gwan sendiri baru terinformasikan pada tahun 1946 sehubungan dengan pengangkatannya sebagai Menteri Negara.

Tunggu deskripsi lengkapnya

Mr Tan Po Gwan: Orang Tionghoa Pertama Menteri RI (1946-1947)

Tunggu deskripsi lengkapnya

 

 

*Akhir Matua Harahap, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di seputar rumah--agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar