*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bengkulu dalam blog ini Klik Disini
Kita tidak berbicara tentang nama Muara Kaman
di Kutai yang terkenal dengan prasasti abad ke-4, tetapi membicarakan nama
tempat Muara Aman di Bengkulu. Bagaimana sejarahnya? Tampaknya terlupakan dan
dilupakan. Dalam laman Wikipedia hanya dinarasikan satu kalimat doang: ‘Pasar
Muara Aman adalah kelurahan yang berada di Kecamatan Lebong Utara, Kabupaten
Lebong, Provinsi Bengkulu’. Apakah sampai disitu saja?
Sejarah nama-nama tempat di Indonesia masa kini, berbeda-beda di masa lampau. Ada yang terus berkembang dari zaman kuno hingga masa ini, ada juga yang begitu-begitu saja. Juga ada yang redup. Tentu saja ada yang hilang sama sekali. Ada juga yang tidak ada tempo doeloe, belum ada pada Hindia Belanda, tetapi kini muncul sebagai kota utama. Kota Muara Aman yang tempo doeloe cukup dikenal pada era Pemerintah Hindia Belanda kini hanya sebatas nama kelurahan di kabupaten Lebong di wilayah pegunungan. Keutamaan kota Muara Aman doeloe karena menjadi pusat pertambangan emas di wilayah (district) Lebong. Bagaimana situasi dan kondisinya masa kini?
Lantas bagaimana sejarah kota tua Muara Aman di wilayah Bengkulu? Seperti disebut di atas, kota Muara Aman telah meredup hingga kini hanya dikenal sebagai nama desa saja. Sejarah Muara Aman tempoe doeloe dapat dihubungkan dengan kota Lais dan kota Ketahun di pantai barat Sumatra dan wilayah Rejang dan Lebong di pegunungan. Lalus bagaimana sejarah kota tua Muara Aman di wilayah Bengkulu? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.