*Untuk melihat semua artikel Sejarah Madura dalam blog ini Klik Disini
Di dalam berbagai tulisan disebut Roeslan
Wongsokoesoemo. lahir pada 15 Oktober 1901 di Madura. Setelah lulus sekolah
dasar berbahasa Belanda HIS mengikuti ujian pegawai negeri sipil Kleinambteaar
Examen pada 1918. Roeslan Wongsokoesoemo pernah bekerja di Post Teleegraf en
Telefoondienst di Soerabaja. Kelak, tahun 1945 Roeslan Wongsokoesoemo dan Parada
Harahap menjadi anggota BPUPKI. Namun sejarah Roeslan Wongsokoesoemo kurang
terinformasikan.
Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan disingkat BPUPK adalah badan yang dibentuk oleh pemerintah pendudukan Jepang. pada 1 Maret 1945. Akan tetapi badan ini baru benar-benar diresmikan pada tanggal 29 April 1945. Badan ini dibentuk sebagai upaya mendapatkan dukungan dari bangsa Indonesia dengan menjanjikan bahwa Jepang akan membantu proses kemerdekaan Indonesia. BPUPKI beranggotakan 67 orang yang diketuai oleh Dr. Radjiman Wedyodiningrat dengan wakil ketua Ichibangase Yoshio (orang Jepang) dan Raden Pandji Soeroso. Di luar anggota BPUPKI, dibentuk sebuah Badan Tata Usaha (semacam sekretariat) yang beranggotakan 60 orang. Badan Tata Usaha ini dipimpin oleh Raden Pandji Soeroso dengan wakil Mr. Abdoel Gafar Pringgodigdo dan Masuda Toyohiko (orang Jepang). Tugas dari BPUPKI sendiri adalah mempelajari dan menyelidiki hal-hal yang berkaitan dengan aspek-aspek politik, ekonomi, tata pemerintahan, dan hal-hal yang diperlukan dalam usaha pembentukan negara Indonesia merdeka. Pada tanggal 7 Agustus 1945, Jepang membubarkan BPUPKI dan kemudian membentuk Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) dengan anggota berjumlah 21 orang, sebagai upaya untuk mencerminkan perwakilan dari berbagai etnis di wilayah Hindia-Belanda, terdiri dari: 12 orang asal Jawa, 3 orang asal Sumatra, 2 orang asal Sulawesi, 1 orang asal Kalimantan, 1 orang asal Sunda Kecil (Nusa Tenggara), 1 orang asal Maluku, 1 orang asal etnis Tionghoa (Wikipedia)
Lantas bagaimana sejarah Roeslan Wongsokoesoemo dan Parada Harahap? Seperti disebut di atas keduanya adalah anggota BPUPKI, namun Roeslan Wongsokoesoemo sejarahnya kurang terinformasikan. Setali tiga uang dengan Parada Harahap, tetapi di dalam blog ini telah ditulis narasi sejarah Parada Harahap secara lengkap. Lalu bagaimana sejarah Roeslan Wongsokoesoemo dan Parada Harahap? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.