*Untuk melihat semua artikel Sejarah Cirebon dalam blog ini Klik Disini
Nama
Asikin dari masa ke masa ditemukan di Cirebon. Nama ini sebenarnya nama biasa
saja tetapi lambat laun menjadi nama yang luar biasa. Banyak yang menggunakan
nama Asikin (seakan menjadi marga). Itu satu hal. Hal lain yang lebih penting
adalah siapa Dr Asikin? Lantas yang menjadi pertanyaan, biasanya yang
ditabalkan menjadi nama rumah sakit adalah dokter terkenal. Memang sih tidak
seharunya, yang jelas nama rumah sakit pusat di (kota) Cirebon disebut RSU
Sunan Gunung Jati. Ini terkesan seakan kurang dipahami siapa Sunan Gunung Jati
dan terkesan pengabaian terhadap nama-nam dokter penting asal Cirebon.
Prof. Dr. Raden Djenal Asikin Widjaja Koesoema alias R.D. Asikin Wijayakusumah atau dibaca Jenal Asikin Wijaya Kusumah (lahir di Manonjaya, Tasikmalaya 07 Juni 1891 meninggal tahun 1963) adalah salah satu Anggota Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Ia juga dikenal sebagai dokter sekaligus guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.Asikin lulus dari STOVIA pada tahun 1914 dan meraih gelar kedokteran di Universitas Amsterdam pada tahun 1925. Dia terlibat dengan beberapa laboratorium kedokteran di Eropa sebelum kembali ke Indonesia. Ia menulis tentang berbagai metode analisa sampel darah dan kegunaannya dalam hasil diagnosa. Asikin menjadi asisten pengajar di Batavia Medical School dan wakil kepala divisi penyakit dalam di rumah sakit yang bersebelahan dengan sekolah tersebut (sekarang adalah Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo). Ia ditetapkan sebagai profesor di FKUI pada 1950. (Wikipedia).
Lantas bagaimana sejarah Dr Raden Djaenal Asikin
Widjaja Koesoema dan nama rumah sakit Cirebon? Seperti disebut di atas, nama
rumah sakit umum di (kota) Cirebon disebut Sunan Gunung Jati. Diantara
dokter-dokter tempo doeloe ada nama Dr RD Asikin WK. Nama Asikin banyak
digunakan, apakah telah menjadi marga baru di Cirebon? Lantas bagaimana sejarah
Dr Raden Djaenal Asikin Widjaja Koesoema dan nama rumah sakit Cirebon? Seperti kata
ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan
dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber
tempo doeloe.