*Untuk melihat semua artikel Sejarah Mahasiswa dalam blog ini Klik Disini
Tidak
pernah terlalu tua untuk belajar dan melanjutkan studi ke perguruan tinggi.
Itulah Soetan Casajangan, tokoh mahasiswa pertama di Belanda, jauh sebelum era
Mohamad Hatta dkk. Soetan Casajangan, seorang guru berangkat dari Padang
Sidempoean ke Belanda tahun 1903 untuk melanjutkan studi. Usianya tidak muda
lagi, sudah memasuki umur 30 tahun. Sebagai seorang senior dan seorang guru,
Soetan Casajangan menginisiasi pendirian organisasi pelajar/mahasiswa di
Belanda tahun 1908 yang diberi nama Indische Vereeniging (Perhimpoenan Hindia).
Rajiun Harahap (Soetan Casayangan Soripada) lahir 1874 adalah seorang pendidik dan pemerakarsa berdirinya Perhimpunan Indonesia. Rajiun harahap lahir dari keluarga yang di hormati, Kakeknya Patuan Soripada merupakan kepala Kuria Batu Nadua. Setelah menyelesaikan pendidikannya di Kweekschool Padang Sidempuan, Tahun 1904 Ia berangkat ke Belanda untuk melanjutkan pendidikannya. Ia belajar di Harleem untuk Sekolah guru selama satu tahun sembilan bulan. Kemudian ia menjadi asisten dosen Prof Charles Adriaan Van Ophuysen di mata kuliah Bahasa Melayu, Sejarah Indonesia, Islam, Daerah dan Penduduk Indonesia. Selain itu ia mengikuti pendidikan Hoofdacte selama tiga tahun dan menjadi Guru Bahasa Melayu di sekolah dagang, di Rotterdam dan Harleem. Selama empat tahun (1913-1917), Sutan Kasayangan mengajar di Bukittinggi dan Amboina dalam banyak mata pelajaran Matematika, Ilmu ukur, Sejarah, Botani, Biologi, Fisika, Geografi disamping ilmu Bahasa Melayu dan Bahasa Belanda. November 1917 sampai Desember 1918, Ia menjadi Asisten JH Nieuwenhuis dan Dr DA Rinkes. Pada tahun 1922, Ia ke Dolok Sanggul bekerja sebagai Guru. (Wikipedia)
Lantas bagaimana sejarah Soetan Casajangan dan guru-guru muda? Seperti disebut di atas, Soetan Casajangan salah satu tokoh terpelajar di Belanda pada masa awal Pendidikan tinggi Indonesia. Soetan Casajangan adalah sarjana keguruan pertama Indonesia dan pejuang di bidang Pendidikan. Lalu bagaimana sejarah Soetan Casajangan dan guru-guru muda? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.