*Untuk
melihat semua artikel Sejarah Kota Makassar dalam blog ini Klik Disini
Sejarah zaman kuno
tidak selalu menarik, tetapi sejarah zaman kuno memiliki tantangan tersednri.
Perlunya mempelajari sejarah zaman kuno, karena dari situlah kita berasal. Satu
hal yang menjadi hambatan mempelajari sejarah zaman kuno karena minimnya data yang
tersedia. Namun sejarah zaman kuno tetaplah penting sebagai bagian dari
pengetahuan yang tidak terpisahkan dengan sejarah selanjutnya hingga sejarah
masa kini. Lalu apa yang harus dilakukan? Terus berupaya untuk menggali data dan meningkatkan
tingkat analisis. Jika data tidak
tersedia bukan berarti mengikuti pepatah
‘tidak ada rotan, akarpun jadi’. Melakukan analisis ibarat menyeberang sungai,
jika tidak ada jembatan di sisi kita berdiri dapat dilakukan dengan berjalan
dan berenang di air, jika terlalu jauh atau dalam, dapat dilakukan dengan
melompat atau dengan menggunakan galah sehingga sampai ke tujuan di sisi lain.
Sejarah Sulawesi bagian selatan memiliki sejarah
yang berbeda dengan Sulawesi bagian utara. Namun ada jembatannya. Pada era VOC
bagian selatan memusat di Makassar dan bagian utara memusat di Manado.
Tanda-tanda itu sedikit bergeser di era Portugis. Lalu bagaimana dengan era
sebelumnya yang masuk zaman kuno? Tentu saja tidak terlihat dan gelap. Akan tetapi
bintang-bintang di langit jika terus dilihat tanpa berkedip akan terlihat,
seakan bintang-bintang itu memperlihatkan diri. Itulah prinsip dasar memahami
sejarah zaman kuno, minim data, jauh di masa lampau, kurang penting tetapi
masih diperlukan. Untuk menganalisisnya dapat digunakan dengan alat bantu
seperti pepatah galah untuk meninggikan lompatan kita atau memperpanjang
jangkaun tangan kita. Alat bantu apakah? Melihat dengan bantuan kaca (kaca cermin atau kaca
pembesar) untuk bisa melihat lebih luas dan lebih tajam.
Lantas
bagaimana sejarah zaman kuno Sulawesi Bagian Selatan? Sebelum terbentuk kota Makassar sebagai pusat perdagangan,
sudah eksis penduduk sejak zaman kuno di bagian tengah pulau yang disebut Tana
Toraja. Lalu terbentuklah kerajaan tertua di dekat Tana Tora yang disebut
Kerajaan Luwu. Demikian disebut dalam sejarah awal di Sulawesi Bagian Selatan.
Lalu bagaimana selanjutnya. Terdapat nama-nama kota pelabuhan yang berawalan Ma
(seperti Makassar, Makale, Mamasa, Mamaju, Majene dan Maros). Apakah itu
penting? Tidak terlalu penting tetapi dapat membantu
bagaikan galah. Okelah, bagaimana darimana dimulai sejarah zaman kuno? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya
ada permulaan. Untuk
menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri
sumber-sumber tempo doeloe.