Rabu, 29 September 2021

Sejarah Menjadi Indonesia (140): Kostrad - Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat; AH Nasution hingga AY Nasution

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini

Nama KOSTRAD tiba-tiba mendapat perhatian. Sidah sejak lama dikenal publik, namun kini lebih mendapat perhatian karena banyak yang ingin mengenal sejarahnya. Disebutkan gagasan dibentuknya Kostrad tercetus dari Kasad Jenderal Abdul Haris Nasution pada tahun 1960, dengan keluarnya Skep Kasad No. KPTS.1067/12/1960 tangggal. 27 Desember 1960, yang dipicu masalah Irian Barat yang pada waktu itu masih menjadi sengketa dengan Belanda (lihat Wikipedia). Menanggapi Surat Keputusan Kasad dalam operasi merebut Irian Barat, akhirnya pada 6 Maret 1961 ditetapkan sebagai hari lahirnya Cadangan Umum Angkatan Darat (Caduad). Mayjen Soeharto ditunjuk menjadi Panglima Korra I Caduad. Caduad ini kini dikenal Kostrad.  

Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat atau biasa disingkat Kostrad adalah bagian dari Komando Utama tempur yang dimiliki oleh TNI Angkatan Darat. Kostrad memiliki jumlah pasukan yang dirahasiakan dan selalu siap untuk beroperasi atas perintah Panglima TNI kapan saja. Saat ini Kostrad terdiri dari tiga Divisi: Divisi Infanteri 1/Kostrad di Cilodong, Depok; Divisi Infanteri 2/Kostrad Singosari, Malang;    Divisi Infanteri 3/Kostrad Bontomarannu, Gowa. Kostrad adalah satuan tempur dasar milik Angkatan Darat Indonesia, jika Kopassus adalah pasukan khusus, maka Kostrad ialah pasukan dasar tempur milik TNI-AD. Markas Kostrad berada di Jl. Merdeka Timur No.3 Jakarta Pusat.   

Lantas bagaimana sejarah KOSTRAD? Seperti disebut di atas, gagasan Kostrad bermula pada era Jenderal AH Nasution (1960). Sejarah Kostrad dirilis oleh Panglima Kostrad Azmyn Yusri Nasution 2010-2011). Lalu bagaimana sejarah KOSTRAD? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan saja*.

Awal Mula Cadangan Strategis Angkatan Darat

Seperti disebut di atas, tanggal 6 Maret 1961 ditetapkan sebagai hari lahirnya Cadangan Umum Angkatan Darat (Caduad). Hal ini sebagai tindak lanjut dari Jenderal Abdul Haris Nasution pada tahun 1960 mengeluarkan Skep KPTS.1067/12/1960 tangggal. 27 Desember 1960. Mayjen Soeharto ditunjuk menjadi Panglima Korra I Caduad. Nama  Caduad kemudian bergeser menjadi candangan strategis (Kostrad).

Dalam dunia militer, cadangan strategis (Strategische Reserve) sudah dikenal luas. Persemakmuran Australia sudah memilikinya. Demikian juga Inggris dan NATO. Suatu kesatuan non teritorial tetapi mobile. Satu divisi cadangan strategis Amerika Serikat ditempat di NATA (Eropa Barat). Cadangan strategis Inggris juga terdapat di berbagai tempat, selain di persemakmuran di Australia, juga ada di beberapa negara Arab dan juga di Singapura. Dalam konstelasi inilah diduga Indonesia belajar sehingga Jenderal Abdul Haris Nasution menginisiasinya. Permasalahan soal Irian Barat antara Indonesia dan Belanda diduga juga menjadi faktor penyebab lain dibentuknya cadangan strategis Indonesia. Cadangan strategis Inggris di Asia Tenggara inilah yang diduga kuat Presiden Soekarno geram dan muncul situasi yang disebut (konfrontasi) Ganyang Malaysia tahun 1963 yang berawal dari pembentukan federasi Malaysia yang didukung Inggris. Cadangan strategis Inggris juga memasuki wilayah Borneo Utara (lihat Trouw, 28-01-1963). Saat itu kepala KASAD adalah Jenderal Ahmad Yani, sementara Jenderal Abdul Haris Nasution sebagai Menteri Koordinator Pertahanan dan Keamanan. Jenderal Yani memeriksa pasukan penerjun payung cadangan strategis yang akan dikirim ke perbatasan Borneo sehubungan dengan adanya 2.000 cadangan Inggris (lihat Limburgsch dagblad, 29-01-1963). Cadangan strategis Inggris berhadapan dengan cadangan strategis Indonesia. Cadangan strategis persemakmuran Australia yang ditempatkan di Malaka khawatir terhadap ketegangan antara cadangan satrategis Indonesia dengan cadangan strategis Indonesia (lihat Algemeen Dagblad, 27-02-1963). Dalam perkembangannya, keberadaan cadangan straregis Indonesia ini kemudian menjadi motor pembebasan Irian Barat (Mei 1963). Cadangan strategis memang strategis.

Nama Kostrad sebagai singkatan dari Komando (Cadangan) Strategis Angkatan Darat paling tidak diberitakan pada awal tahun 1964 (lihat Trouw, 29-02-1964). Disebutkan mobil lapis baja Rusia di tentara Indonesia, Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) telah diperkuat dengan satu batalyon kendaraan lapis baja, satu batalyon artileri 76 mm dan satu batalyon peluncur misil bergerak. Semua peralatan itu buatan Rusia. Kepala Staf Angkatan Darat, Letnan Jenderal Yani menghadiri serah terima tersebut. Perlengkapan itu diserahkan kepada Mayjen Suharto. Kostrad sendiri dibentuk bulan Agustus lalu sebagai unit multiguna bergerak yang tersebar di pulau-pulau Indonesia. Pada konferensi pers dikatakan bahwa Kostrad sekarang siap mendukung Indonesia dalam menyerang balik mereka yang berusaha mengganggu keutuhan dan perdamaiannya.

Dari berita ini diketahui nama Kostrad yang mana Kostrad dibentuk pada bulan Agustus 1963 yang mana sebagai komandannya adalah Mayor Jenderal Soeharto. Pembentukan Kostrad pada bulan Agustus 1963 tentu saja setelah pembebasan Irian Barat selesai. Statemen Kostrad yang siap mendukung Indonesia dalam menyerang balik mereka yang berusaha mengganggu keutuhan dan perdamaiannya, tentulah ditujukan kepad pihak asing, apakah cadangan strategis Inggris dan persemakmurannya (seperti Australia) maupun kemungkinan pihak Belanda sendiri (yang telah terusir dari bumi Irian Barat). Nama cadangan umum (CaduAD) telah berganti menjadi cadangan strategis (KostrAD).

Tunggu deskripsi lengkapnya

Kostrad: Sejak AH Nasution hingga AY Nasution

Tunggu deskripsi lengkapnya

 

*Akhir Matua Harahap, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di seputar rumah--agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar