Selasa, 18 Januari 2022

Sejarah Menjadi Indonesia (362): Pahlawan-Pahlawan Indonesia dan Syarkawi Gubernur Pertama Kalimantan Selatan;Afloes-Pranoto

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini

Pulau Kalimantan awalnya adalah satu provinsi. Entah ada atau tidak hubungannya dengan gejolak politik di Sumatra (PRRI), lalu pada tahun 1957 secara resmi provinsi Kalimantan dilikuidasi dan kemudian dibentuk empat provinsi sekaligus: Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah. Untuk posisi gubernur di masing-masing provinsi baru tersebut adalah Syarkawi, Adji Pangeran Afloes, Aji Pangeran Tumenggung Pranoto dan RTA Milono. Dalam hal ini, yang pertama selalu menarik untuk dipahami.

Syarkawi lahir di Barabai, Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan, 15 Desember 1907-meninggal tidak diketahui adalah mantan gubernur Kalimantan Selatan yang menjabat tahun 1957-1959. Adji Pangeran Afloes (6 Februari 1904–1 Oktober 1991) dimakamkan di Pemakaman Umum Jalan Sanjaya - Kebayoran Baru Jakarta Selatan adalah Gubernur Kalimantan Barat periode 1957-1958. Aji Pangeran Tumenggung Pranoto (14 Februari 1906–19 Juni 1976 adalah Gubernur Kalimantan Timur yang pertama, yang menjabat dari tahun 1957–1961. RTA Milono (31 Maret 1896-10 Februari 1993 adalah salah satu gubernur yang pernah memimpin Provinsi Kalimantan Periode tahun 1955-1957 dan menjadi gubernur pembentuk Provinsi Kalimantan Tengah yang mulai menjabat dari 1 Januari 1957 sampai 30 Juni 1958. Selain itu dia juga menjabat sebagai Gubernur Jawa Timur periode 1958–1959. (Wikipedia).

Lantas bagaimana sejarah gubernur-gebernur pertama di pulau Kalimantan? Seperti disebut di atas, pada tahun 1957 secara resmi diangkat empat gubernur pertama sehubungan dengan pembentukan empat provinsi di pulau Kalimantan. Tentu saja sejarah mereka sudah ada yang menulis. Namun yang pertama selalu menarik untuk diperhatikan. Lalu bagaimana sejarah gubernur-gebernur pertama di pulau Kalimantan? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan saja*.

Pahlawan-Pahlawan Indonesia dan Syarkawi Gubernur Pertama Kalimantan Selatan

Soetan Koemala Pontas harus mengakhiri tugas-tugasnay di provinsi Kalimanan. Soetan Koemala Pontas Bupati Tapanoeli Tengah yang pertama (1945-1946) di provinsi Kalimantan adalah residen pertama Kalimantan Selatan. Selain itu di juga adalah Koordinator Residen (yang setara dengan Wakil Gubernur). Pada saat Gubenur Moerdjani mengundurkan diri, Soetan Koemala Pontas yang menjadi pejabat Gubernur hingga diangkatnya gubernur yang baru, Milono. Soetan Koemala Ponta kini ditunjuk untuk menjadi Residen di Riau. Sebagai penggantikan di Residentie Kalimantan Selatan adalah Sjarkawi.

Algemeen Indisch dagblad : de Preangerbode, 06-09-1954: ‘Sjarkawi sebagai Residen Kalimantan Selatan. Hal itu disampaikan Gubernur Kalimantan Milono dalam perbincangan dengan PI Aneta, bahwa Sjarkawi, Bupati Kabupaten llulu Sungai Selatan, telah diangkat menjadi residen Kalimantan Selatan, mengikuti residen Soetan Koemala Pontas yang dipindahkan ke Riouw. Sejauh ini dia belum menerima keputusan nyata. Sementara itu Residen Kalimanti Timur Datuk Madju Urang akan ditempatkan di Kementerian Dalam Negeri sampai kedatangan penggantinya bernama Tumenggung Prawoto’.

Tunggu deskripsi lengkapnya

Milono Gubernur Provinsi Kalimantan: Syarkawi, Afloes, Pranoto

Tunggu deskripsi lengkapnya

 

 

*Akhir Matua Harahap, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di seputar rumah--agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar