Selasa, 19 April 2022

Sejarah Menjadi Indonesia (541): Pahlawan Indonesia dan Guru Darma Koesoema; Putra Asal Bali Orang Tua Diasingkan ke Padang

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini

Dalam sejarah pendidikan Indonesia, ada guru asal Bali bernama Darma Koesoema. Konon ayahnya diasingkan dari Bali ke Padang. Nama Darma Koesoema tentulah luput dari perhatian tentang sejarah pendidikan di Bali, dan Darma Koesoema karena keahliannya kemudian berperan sebagai seorang Bali yang menjadi guru pada era Pemerintah Hindia Belanda (orang Bali pertama menjadi guru).

Pada era Pemerintah Hindia Belanda, guru-guru awal yang ada umumnya merujuk guru-guru di Soeracarta (Residentie Soeracarta), Fort de Kock (Residentie Padangsche Bovenlanden), Angkola Mandailing (Residentie Tapanoeli), Minahasa (Residentie Manado), Bandoeng (Residentie Preanger) dan Ambon (Residentie Maloekoe). Faktanya juga ada guru orang Bali, tetapi tidak pernah berperan dalam pendidikan di Bali. Seperti disebut di atas, guru asal Bali tersebut dikenal sebagai guru Darma Koesoema. Boleh jadi, masih banyak Darma Koesoema lain yang berasal dari daerah lainnya. Pendidikan sendiri di Bali dimulai dari Singaradja (Residentei Bali en Lombok). Apakah ayah Darma Koesoema berasal dari Singaraja?

Lantas bagaimana sejarah Guru Darma Koesoema asal Bali? Seperti disebut di atas, ayahnya adalah seorang Bali yang diasingkan ke Padang. Lalu bagaimana sejarah Darma Koesoema? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan saja*.

Pahlawan Indonesia dan Guru Darma Koesoema; Putra Asal Bali Orang Tua Diasingkan ke Padang

.Pada tahun 1873 sekolah guru (kweekschool) Soeracarta mengadakan ujian akhir dan lulus (hanya) sebanyak empat siswa dan di sekolah guru di Bandoeng tidak ada (De standaard, 07-10-1874). Disebutkan salah satu diantara yang lulus adalah orang Bali yang kini menjadi guru. Sekolah guru Soeracarta sendiri dibukan sejak tahun 1851. Beberapa bulan sebelumnya pada bulan Mei 1874 salah satu guru di Kweekschool Soeracarta Raden Soerono berangkat studi keguruan ke Belanda.

Surat Menteri Koloni 13 Juni 1871 diterima di Buitenzorg pada tangga 19 Agustus 1871 yang berisi tentang pendirian sekolah pribumi (inlandsche School) di Boeleleng, pulau Bali Residentie Banjoewangi (lihat Bataviaasch handelsblad, 23-08-1871). Disebutkan dalam surat ini sekolah ini akan dibuka pada tanggal 7 Januari 1872. Sekolah ini akan dipimpin seorang guru (onderwijzer) dengan gaji f600 per tahun dan dibantu seorang calon guru (kweekwling) dengan gaji f120 per tahun dan sebesar f200 setahun untuk pembelian perlengkapan sekolah. Surat ini diumumkan oleh Sekretaris Jenderal di Buitenzorg.

Lulusan Kweekschool Soeracarta yang lulus tahun 1873, apakah itu yang dimaksud dengan seorang calon guru (kweekwling) yang akan diperbantukan pada sekolah dasar yang akan dibuka di Beoeleleng pada tahun 1872. Bisa iya tetapi bisa tidak, ketika tahun 1871 ada rencana pembukaan sekolah (pertama) di Bali, lalu dikirim salah satu siswa dari Boeleleng ke Soeracarta untuk studi keguruan. Dalam perkembangannya diketahui bahwa guru yang dikirim ke Bali adalah guru yang berasal dari Jawa (lihat Bataviaasch handelsblad, 14-02-1874). Disebutkan berdasarkan Direktur Onderwijs. Eeredienst en Nijverheid diangkat sebagai guru pemerintah di sekolah pribumi di Boeleleng, Hiranta, seorang lulusan sekolah guru (kweekschool) di Bandoeng.

Pada tanggal 29 April 1874 sekolah pemerintah di Boeleleng resmi dibuka (lihat Java-bode : nieuws, handels- en advertentieblad voor Nederlandsch-Indie, 10-06-1874). Jumlah siswa sebanyak enam orang (lihat Algemeen Handelsblad, 25-07-1874). Bahasa yang digunakan bahasa Melayu.

Guru (asal) Bali yang lulus di Soeracarta tahun 1873 dengan guru yang dikirim ke Bali (dalam hubungannya dengan pendirian sekolah di Bali) pada tahun 1874 adalah orang yang berbeda. Lalu mengapa bukan guru asal Bali (lulusan Soeracarta) yang dikirim ke Bali?

Pada tahun 1876 salah satu lulusan sekolah di Bali dikirim ke Jawa untuk studi keguruan (lihat De locomotief : Samarangsch handels- en advertentie-blad, 22-03-1876). Disebutkan dari Probolinggo, 18 Maret. putra Pangeran Boeleleng (Balt) yang tiba sehari sebelum kemarin untuk dididik disini di sekolah guru (Probolinggo), dicuri kopernya selama perjalanan, senilai f500. Lalu siapa sebenarnya lulusan sekolah Kweekschool Soeracarta 1873 yang tidak diangkat menjadi guru di Bali?

Sementara itu di sekolah guru di Fort de Kock kembali meluluskan siswanya (lihat Sumatra-courant : nieuws- en advertentieblad, 06-11-1879: ‘Pada bulan Agustus tahun lalu oleh adjukt inspectear pendidirkan pribumi Hindia Belanda dr. HMD van Riemsdijk melaporkan ujian akhir diadakan di sekolah guru di Fort de Kock yang mana yang lulus Zakaria, Darma Koesoema, Mohamad Taib, Sati dan Alam, kedua berasal dari Padangsche Benelanden dan yang lainnya berasal dari Padangsche Bovenlanden. salah satu calon ditolak’. Darma Koesoema diketahui melanjutkan studi ke Belanda (lihat Java-bode: nieuws, handels- en advertentieblad voor Nederlandsch-Indie, 29-07-1881). Disebutkan guru berangkat dengan kapal pertama ke Belanda dari sekolah Melayu pertama, Darma Koesoema, untuk belajar disana dengan biaya Pemerintah’.

Bataviaasch handelsblad, 08-08-1881: ‘Dua pemuda dari Ambon, bernama Watimena dan Anakotta tiba disini dengan salah satu perahu terakhir yang tiba disini. Kedua pria asal Ambon itu akan berangkat ke Belanda pada kesempatan pertama, untuk dididik disana di perguruan tinggi demi negara menjadi guru-guru yang menjanjikan. Dua guru muda dari Melayu juga dikirim ke Belanda untuk studi Darma Koesoema dan Iming dan keempat guru itu di Belanda sepenuhnya ditanggung oleh pemerintah’. Darma Koesoema dinyatakan lulus sekolah guru di Belanda (lihat Algemeen Handelsblad, 27-10-1883). Disebutkan hasil ujian akta guru pada tanggal 25 dan 26 Oktober diakan ujian 15 kandidat yang mana salah satu diantaranya Darma Koesoema, semuanya dari Amsterdam. Seperti halnya guru-guru sebelumnya, Darma Koesoema di Belanda berada di bawah pengawasan D Hekker (De locomotief, 19-12-1883).

Pada tahun 1884 di Belanda diberitakan bernama Darma Koesoema lulus ujian (lihat Het vaderland, 10-12-1884). Disebutkan LO Gymnastiek (guru senam) pada tanggal 9 Desember diadakan ujian terhadap sembilan kandidat dimana salah satu yang lulus adalah Darma Koesoema dari Amsterdam. Dalam hal ini apakah guru yang lulus sekolah guru tahun 1883 dan yang lulus guru senam tahun 1884 adalah orang yang sama (Darma Koesoema)? Yang jelas Darma Koesoema kembali ke tanah air pada bulan Januari 1885 (lihat Opregte Haarlemsche Courant, 02-01-1885).

Pada tahun 1886 Darma Koesoemo diangkat sebagai guru di sekolah guru di Bandoeng (lihat Bataviaasch handelsblad, 23-03-1886). Disebutkan di Bandoeng, Darma Koesoema, saat ini bekerja di sekolah guru di Fort de Koek. Dio sekolah guru Bandoeng, Darma Koesoema mengajar bahasa Melayu (lihat Java-bode : nieuws, handels- en advertentieblad voor Nederlandsch-Indie, 01-11-1889).

Darma Koesoema hingga tahun 1890 masih menjadi guru di sekolah guru Bandoeng (lihat Java-bode : nieuws, handels- en advertentieblad voor Nederlandsch-Indie, 14-02-1890). Disebutkan Darma Koesoema, saat ini menjadi guru di sekolah Hoofdenschool Bandoeng, yang mana dia memiliki diploma untuk senam dan menggambar. Dalam hal ini dapat dipastikan bahwa Darma Keosoema yang studi keguruan ke Belanda adalah yang lulus sekolah guru dan yang lulus diploma senam. Nama Darma Koesoema dicatat dengan nama depan yang disingkat dengan C (lihat De Preanger-bode, 09-08-1900), Huruf C di depan nama Darma Koesoema singkatan dari apa?

Darma Koesoema di Bandoeng diketahui beristiri seorang (wanita) Eropa/Belanda dengan nama WM Darma Koesoema-Knoets (lihat De Preanger-bode, 29-01-1901). Disebutkan WM Darma Koesoema-Knoets melahirkan dengan selamat. Knoets dalam hal ini adalah marga dari istri Darma Koesoema.

Pada tahun 1902 Darma Koesoema meminta untuk disamakan dengan orang Eropa dan juga menggunakan nama marga (lastname) Darma (De locomotief: Samarangsch handels- en advertentie-blad, 24-03-1902). Disebutkan Chrisliaan Darma Koesoema, diinformasikan, permintaan dibuat agar disamakan dengan orang Eropa dan juga boleh menggunakan nama keluarganya Darma.. Dalam hal ini singkatan C pada nama Darma Koesoema sebelumnya adalah Christiaan. Pengajuan ini telah dibuat di Bandoeng 6 September 1901 termasuk pada dua putrinnya Pauline dan Christine Maria Josephine yang diumumkan Menteri Koloni  (lihat Nederlandsche staatscourant, 11-07-1902). Lantas apakah Darma Koesoema telah menjadi Kristen?

Tunggu deskripsi lengkapnya

Guru Darma Koesoema: Sejarah Awal Pendidikan di Bali

Tunggu deskripsi lengkapnya

 

 

*Akhir Matua Harahap, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di seputar rumah--agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar