Rabu, 18 Mei 2022

Sejarah Menjadi Indonesia (598): Pahlawan Indonesia – Sejarah BMKG Indonesia dan Dokter PL Onnen; Sejak Era Hindia Belanda

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini

Pada masa ini peran BMKG menjadi sangat penting di Indonesia. Seperti semua lembaga pemerintah bertujuan untuk memberi kesejahteraan penduduk melalui pelayanan, lembaga di bidang geofisika dalam hubungannya dengan pengamatan kegunungapian, kehadiran BMKG dapat meminimalkan dampak letusan gunung api. BMKG lahir dengan misi yang sama, yang dirintis sejak era (Pemerintah) Hindia Belanda.

Sejarah pengamatan meteorologi dan geofisika di Indonesia dimulai pada tahun 1841 diawali dengan pengamatan yang dilakukan secara perorangan oleh Dr. Onnen, Pada tahun 1866, kegiatan pengamatan perorangan tersebut oleh Pemerintah Hindia Belanda diresmikan menjadi instansi pemerintah dengan nama Magnetisch en Meteorologisch Observatorium atau Observatorium Magnetik dan Meteorologi dipimpin oleh Dr. Bergsma. Pada tahun 1879 dibangun jaringan penakar hujan di Jawa. Pada tahun 1902 pengamatan medan magnet bumi dipindahkan dari Jakarta ke Bogor. Pengamatan gempa bumi dimulai 1908 dengan pemasangan komponen horisontal seismograf Wiechert di Jakarta (sedangkan pemasangan komponen vertikal dilaksanakan pada tahun 1928). Pada tahun 1912 dilakukan reorganisasi pengamatan meteorologi dengan menambah jaringan sekunder. Pada masa pendudukan Jepang antara tahun 1942 sampai dengan 1945, nama instansi meteorologi dan geofisika diganti menjadi Kisho Kauso Kusho. Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, instansi tersebut dipecah menjadi dua: Di Yogyakarta dibentuk Biro Meteorologi yang berada di lingkungan Markas Tertinggi Tentara Rakyat Indonesia khusus untuk melayani kepentingan Angkatan Udara. Di Jakarta dibentuk Jawatan Meteorologi dan Geofisika, dibawah Kementerian Pekerjaan Umum dan Tenaga. Pada tanggal 21 Juli 1947 Jawatan Meteorologi dan Geofisika diambil alih oleh Pemerintah Belanda dan namanya diganti menjadi Meteorologisch en Geofisiche Dienst. Sementara itu, ada juga Jawatan Meteorologi dan Geofisika yang dipertahankan oleh Pemerintah Republik Indonesia. Pada tahun 1949, setelah kedaulatan Indonesia, Meteorologisch en Geofisiche Dienst diubah menjadi Jawatan Meteorologi dan Geofisika dibawah Departemen Perhubungan dan Pekerjaan Umum. Selanjutnya, pada tahun 1950 Indonesia secara resmi masuk sebagai anggota Organisasi Meteorologi Dunia (World Meteorological Organization atau WMO). Singkat kata: Terakhir, melalui Peraturan Presiden Nomor 61 Tahun 2008, Badan Meteorologi dan Geofisika berganti nama menjadi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dengan status tetap sebagai Lembaga Pemerintah Non Departemen. Pada tanggal 1 Oktober 2009 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2009 tentang Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika disahkan. (https://www.bmkg.go.id/profil/?p=sejarah)  

Lantas bagaimana sejarah BMKG? Seperti disebut di atas, lembaga BMKG yang sekarang adalah proses pelembagaan dalam kegiatan geofisikan dan sejenisnya yang bermula dari kehadiran Dr PL Onnen di Hindia Belanda. Lalu bagaimana sejarah BMKG? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe..Like (grand)father, like (grand) son.

Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan saja*.

Pahlawan Indonesia – Sejarah BMKG Indonesia dan Dr PL Onnen: Pengamatan Pertama Dilakukan di Buitenzorg

Dr Pieter Loth Onnen hanyalah seorang sarjana kedokteran masih muda yang belum lama di Hindia. Meski demikian, PL Onnen adalah seorang futuris. Saat mana tidak ada orang berpikir tentang meteorologi di Hindia, Dr PL Onnen, yang seorang dokter menulis tentang topik ini yang dimuat pada jurnal Tijdschrift voor Neèrlands Indie, 1842. Kelak cucunya Ir SRJ Onnen (anak dari Dr H Onnen Jr) adalah orang pertama di Batavia yang mengusulkan rintisan koneksi penerbangan sipil antara Belanda (Asmterdam) dan Batavia (Tjililitan) 1924. Seperti halnya Ir Onnen, kakeknya dulu terbilang futuristik.

Tentu saja Ir Soekarno belum membayangkan koneksi penerbangan jarak jauh (long distance) antara Amsterdam dan Batavia, karena Raden Soekarno pada tahun 1924 masih kuliah di THS Bandoeng pada tahun kedua. Dalam hal ini ada dua cucu Dr PL Onnen yang bergelar irsinyur lulus Delft yakni Ir SRJ Onnen (direktur perusahaan listrik Batavia) dan Ir MF Onnen (direktur perusahaan perkeretapaian di Soerabaja). Raden Soekarno lulus di THS Bandoeng tahun 1926 (salah satu dari pribumi pertama yang lulus).

Tulisan Dr PL Onnen di Tijdschrift voor Neerland's Indie, 1842  berjudil: [Natuurkunde]: Iets over Meteorologie yang dalam kata pengantarnya Dr PL Onnen akan melakukan pengamatan meteologi sebagai bentuk lanjut dari pengamatan selama ini oleh para pejabat dengan menggunakan barometer dan termometer. Onnen menyebut pada saat keberangkatannnya ke Jawa yang ditugaskan sebagi dokter civiel en militair, Pemerintah Belanda memberikan seperangkat pengamatan meteorologi, namun tidak segera dicobanya, baru pada saat ditempatkan di Buitenzorg memiliki kesempatan (waktu) untuk mempraktekkannya. Sebagaimana diketahui sejak pendudukan Inggris (1811-1816) di Buitenzorg sudah dibangun kebun raya (suatu persil lahan yang pernah dibeli pemerintah Hindia Belanda pada era GG Daendendl, 1809-1811)..

Jurnal Tijdschrift voor Neerland's Indie, sebagai jurnal pertama di Hindia terbit kali pertama tahun 1838. Biasanya artikel-artikel yang dimuat adalah laporan dan penyelidikan sepintas para pejabat yang bekerja di berbagai wilayah dalam bidang yang bermacam-macam, terutama yang bersifat etnografi dan bahasa. Artikel Dr PL Onnen (halaman 265-275) menjadi tidak lazim karena berisi tinjauan tentang (kegiatan) meteorologi.  Artikel Dr Onnen secaram umum berisi yang terbagai ke dalam tiga seksi, yakni: (1) Sekilas tentang meteorologi secara umum; (2) Pernyataan tentang perlu, dan juga tidak mutlak alat yang sangat diperlukan; dan (3) Sebuah tabel, bersama dengan pernyataan, tentang bagaimana pekerjaan yang paling efisien dapat dilakukan untuk kebaikan bersama.

Bagaimanapun artikel Dr Onnen adalah semacam introduksi meteorologi di Hindia, yang mana Dr Onnen sendiri sudah mulai mencobanya. Seperti dikatakan Dr Onnen bahwa apa yang dilakukannya gratis buat pemerintah Hindia Belanda, karena apa yang dilakukannya berada di luar tugasnya sebagai dokter pemerintah. Meski demikian, Dr PL Onnen telah memanfaatkan hasil introduksinya menjadi tulisan yang berguna yang dapat dimanfaatkan pemerintah untuk pengembangan pengamatan meteorologi di banyak tempat di Hindia. Tentu saja namanya akan tercatat dalam dokumen ilmiah.

Tidak terinformasikan kapan Pieter Loth Onnen menyelesaikan pendidikan kedokteran (diduga di Utrecht). Yang jelas pada tahun 1847 PL Onnen diangkat sebagai petugas kesehatan kelas dua di Batalion I di Utrecht (lihat Rotterdamsche courant, 26-09-1837). Pada tahun 1840 PL Onnen selesai bertugas di Utrecht (lihat Utrechtsche courant, 26-02-1840). Namun dalam perkembangannya PL Onnen kembali ditugaskan sebagai petugas kesehatan militer ke Hindia. Tidak terinformasikan kapan PL Onnen berangkat ke Hindia. Yang jelas JB Onnen berpangkat letnan sudah ada di Jawa. Seperti disebut di atas, nama PL Onnen telah ditempatkan di Buitenzorg sebagai petugas kesehatan (dokter) untuk civiel en militair yang kemudian tulisannya diterbitkan dalam jurnal Tijdschrift voor Neèrlands Indie, 1842. Pada tahun ini diberitakan PL Onnen akan menikah dengan MJH Muller di Batavia tanggal 30 Maret 1842 (lihat Javasche courant, 16-03-1842). Dari nama, marga dan nama calon istrinya, PL Onnen adalah warga negara Belanda keturunan Jerman. Pada tahun 1844 PL Onnen ditempatkan di Soerabaja sebagai petugas kesehatan dengan pangkat kelas tiga di Depart. Marine (lihat Arnhemsche courant, 12-06-1844). Dr PL Onnen cukup lama di Soerabaja. Pada tahun 1856 Dr PL Onnen mendapat cuti dua tahun ke Eropa (lihat De Oostpost : letterkundig, wetenschappelijk en commercieel nieuws- en advertentieblad, 04-09-1856). Tahun 1858 sudah di Soerabaja kembali dengan tugas yang sama. Pada tahun 1859 Dr PL Onnen dengaan kapal Triton dari Batavia tiba di Soerabaja (lihat  De Oostpost : letterkundig, wetenschappelijk en commercieel nieuws- en advertentieblad, 10-10-1859). Dalam manifes kapal disebutkan Dr PL Onnen beserta istri dengan tujuh anak. Pada tahun 1860 PL Onnen mendapat cuti satu tahun hingga dua tahun (lihat Nederlandsche staatscourant, 31-05-1860). Pada 1861 Dr PL Onnen pensiun (lihat Nederlandsch Indie, 17-06-1861). Pada tahun 1861 Dr PL Onnen mendapat bintang kehormatan (der orde van den Nederlandschen Leeuw) dari Pemerintah Kerajaan Belanda (lihat Javasche courant, 24-12-1861). Pada tahun 1862 Dr PL Onnen kembali ke Hindia (lihat Bataviaasch handelsblad, 02-08-1862). Dr PL Onnen tinggal di Batvia di Riswijk. Keluarga PL Onnen kemudian pindah ke Soerabaja (lihat Bataviaasch handelsblad, 02-05-1863). Pada tahun ini keluar surat keputusan bagi Dr PL Onnen membuka praktek dokter (liha Java-bode : nieuws, handels- en advertentieblad voor Nederlandsch-Indie, 03-06-1863). Pada 1865 putrinya AHSC Onnen menikah di Soerabaja, Pada tahun 1867 putranya H Onnen lulus dokter di Utrecht dan menjadi guru HBS di Amsterdam (lihat Utrechtsch provinciaal en stedelijk dagblad : algemeen advertentie-blad, 06-09-1867). Dr PL Onnen menjadi anggota komisi pendidikan di Soerabaja (lihat Dagblad van Zuidholland en 's Gravenhage, 20-04-1869). Anaknya yang lain TL Onnen juga menjadi dokter (lihat De locomotief, 07-01-1871). Dr PL Onnen pindah ke Batavia (lihat Bataviaasch handelsblad, 04-02-1875). Tidak diketahui mengapa Dr PL Onnen kembali ke Batavia.

Tunggu deskripsi lengkapnya

Sejarah BMKG Indonesia: Dr PL Onnen Riwayatmu Kini

Apa yang telah dirintis Dr PL Onnen dalam pengamatan meteorologi di Buitenzorg dalam perkembangannya diketahui terus berjalan. Tempatnya yang sesuai di Buitenzorg telah bersinergi dengan pengembangan kebun raya Buitenzorg. Dalam beberapa tahun awal, hanya terbatas dilakukan di Buitenzorg. Jelas dalam hal iini, dari kota hujan inilah sejarah meteorologi Indonesia dimulai sejak era Hindia Belanda.

Dalam menulis paraglaf ini saya teringat ketika belajar mata kuliah Klimatologi di Bogor tahun 1985. Saya mendapat nilai A untuk mata kuliah tiga sks ini (dosennya Ir Ishartono, MSc).

Bahwa pengamatan meteorologi yang dirintis oleh Dr PL Onnen tetap berjalan hingga tahun 1847 (lihat Drentsche courant, 02-07-1847). Disebutkan bahwa pengamatan meteorologi yang dimulai tahun 1841 merupakan inisiatif kerajaan Belanda melalui Menteri Koloni. Seperti yang disebut di atas, tugas Menteri Koloni itu diperankan oleh dokter muda PL Onnen. Pada tahun 1847 ini muncul gagasan untuk pembentukan lembaganya  yang titik pengamatan akan diperluas (di enam titik lain).

Drentsche courant, 02-07-1847: ‘Dalam beberapa tahun terakhir pemerintah kita juga telah mengambil langkah promosi meteorologi melalui pengamatan di koloni kita, sangat penting untuk ilmu ini karena wilayahnya sendiri. Sejak tahun 1841, di Buitenzorg di Jawa, atas perintah Menteri Koloni, pengamatan rutin telah dilakukan, empat atau lima kali sehari, yang disajikan dengan urgensi yang patut dipuji kepada dunia terpelajar dalam risalah Lembaga Kelas Pertama Kerajaan Belanda. Segera ini akan mereka mulai di enam titik lain di Hindia Belanda’. Catatan: Pada tahun 1847 ini di Belanda belum ada lembaga yang khusus untuk menangani kegiatan meteorologi. 

Introduksi kegiatan meteorologi di Hindia dalam hal ini dapat dikatakan suatu kegiatan bidang ilmu pengetahuan alam yang pertama. Selama ini kegiatan-kegiatan yang ada antara lain kegiatan yang berbasis pembangunan infastruktur, penyelidikan ilmiah di bidang etnografi dan geografi. Seperti disebut di atas untuk pelembagaan kegiatan tersebut telah diterbitkan majalah Tijdschrift voor Neèrlands Indie sejak 1838. Dunia ilmu pengetahuan yang terus berkembang di Hindia, pada tahun 1850 dibentuk himpunan para peminat ilmu pengetahuan alam di Batavia (lihat Algemeen Handelsblad, 27-01-1851).

Ini dengan sendiri perhatian pada dunia meteorologi akan meningkat. Himpunan ini akan menerbitkan jurnal baru. Jurnal  Tijdschrift voor Neèrlands Indie sendiri sejak 1844 telah menambah suplemen yang khusus tentang Natuur- en Geneeskundig Archief voor Nederlandsch Indie, Namun itu tidak berlangsung lama lalu berhenti. Lalu apakah kekosongan ini yang akan diisi oleh himpunan  yang baru? Sudah tentu iaya. Penerbitan jurnal ilmu pengetahuan alam ini seera akan dimulai. Jurnal ini disebutkan terbuka untuk makalah dan kontribusi bidang Matematika dan Kimia, Geologi, Mineralogi, Geografi Fisik, Botani, Zoologi dan Anthropologi terutama yang berkaitan dengan Kepulauan Hindia (Indischen Archipel) yang akan memberikan informasi kepada jurnal tentang geografi fisik: fenomena alam, meteorologi, ilmu mineral, kejadian dan keingintahuan dan cara hidup hewan dan tumbuhan, dll. Jurnal ini akan terbit setiap dua bulan. Adapun pengurus perhimpunan ilmu alam di Hindia Belanda ini antara lain berikut ini, yang sebagian besar sudah terkenal di bidang ilmu pengetahuan, Dr. P. Bleeker; Dr. J.H. Croockewit, Hz.; Corn. de Groot, insinyur untuk industri pertambangan di Hindia Belanda; PJ. Maier, apoteker kelas satu di lab kimia. di Batavia; P Baron Melvill van Carnbee, letnan laut kelas pertama; Dr CM Schwaner, presiden perhimpunan, HDA Smits, letnan laut kelas dua, Dr C Swaving, seretaris perhimpunan. Juga sebagai anggota kehormatan Teysman dari kebun raya Buitenzorg. Yang akan menjadi kepala editor jurnal adalah Dr P Bleeker.

Tunggu deskripsi lengkapnya

 

 

*Akhir Matua Harahap, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di seputar rumah--agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar