*Untuk melihat semua artikel Sejarah Kota Depok dalam blog ini
Klik Disini
Apakah ada sejarah sepak bola di Depok? Tentu saja ada.
Sejarah sepak bola di Depok sesungguhnya tidak hanya sejak lahirnya klub Persikad
Depok, bahkan jauh sebelumnya. Sejarah sepak bola di Kota Depok di masa lampau
bahkan sejajar dengan sejarah sepak bola di kota-kota besar yang sekarang,
seperti Medan, Jakarta, Surabaya, Semarang dan Bandung. Mengapa dikatakan
begitu? Mari kita lacak.
|
Bataviaasch nieuwsblad, edisi 15-09-1928 |
Persikad adalah singkatan dari Persatuan Sepak Bola Kota Administrasi Depok.
Persikad berarti itu nama yang identik lama, karena Depok kini (sejak 1999)
sudah menjadi Kota (kota administratif menjadi Kota). Jadi: Persikad harus
dibaca Persatuan Sepak Bola Kota Depok. Kota Administratif Depok kala itu baru
terdiri dari tiga kecamatan: Pancoran Mas, Beji dan Sukmajaya. Sekarang sudah
11 kecamatan: Beji, Pancoran Mas, Cipayung,
Sukmajaya, Cilodong, Limo, Cinere, Cimanggis, Tapos, Sawangan dan Bojongsari.
Jadi sejarah sepak bola di Kota Depok dalam hal ini merujuk pada 11 kecamatan
ini di masa lampau
Awal Sepak
Bola di Depok
Pada tahun 1924 di Depok diselenggarakan pertandingan
sepak bola segitiga: Weltevreden (Gambir), Meester Cornells (Jatinegara) en
Buitenzorg (Bataviaasch nieuwsblad, 09-09-1924). Depok yang dalam hal ini
mewakili Buitenzorg, klub D-pok adalah klub yang didirikan oleh Gymnastiek, Muziek en Voetbal
vereeniglng Qymmuvoet di Depok. Dalam pertandingan, Depok (D-pok) kalah 0-3 melawan Militairen
(Werltevreden). Depokkers dalam menanggapi kekalahan timnya kecewa. Berita ini
dengan sendirinya menunjukkan di Depok sepak bola sudah eksis.