*Untuk
melihat semua artikel Sejarah Air Bangis dalam blog ini Klik Disini
Sejarah Air Bangis sejatinya memiliki pesona. Namun seringkali terlupakan atau dilupakan. Sejarah Air Bangis haruslah dilihat sebagaimana aslinya, keindahannya tempo doeloe (ibarat pepatah: First Love Never Die). Oleh karenanya, sejarah Air Bangis jangan pula hanya dianggap sebagai (sekadar) awal sejarah Tapanoeli dan juga jangan pula sejarah Air Bangis hanya dianggap sebagai (sekadar) akhir sejarah Sumatra Barat. Sejarah Air Bangis di Sumatra Barat haruslah dilihat sebagai senja terindah di pantai antara Padang (ibu kota Residentie West Sumatra) dan Sibolga (ibu kota Residentie Tapanoeli).
Sejarah Air Bangis sejatinya memiliki pesona. Namun seringkali terlupakan atau dilupakan. Sejarah Air Bangis haruslah dilihat sebagaimana aslinya, keindahannya tempo doeloe (ibarat pepatah: First Love Never Die). Oleh karenanya, sejarah Air Bangis jangan pula hanya dianggap sebagai (sekadar) awal sejarah Tapanoeli dan juga jangan pula sejarah Air Bangis hanya dianggap sebagai (sekadar) akhir sejarah Sumatra Barat. Sejarah Air Bangis di Sumatra Barat haruslah dilihat sebagai senja terindah di pantai antara Padang (ibu kota Residentie West Sumatra) dan Sibolga (ibu kota Residentie Tapanoeli).
Air Bangis (Peta 1724 dan Peta 1835) |
Sejarah administrasi (wilayah) Air Bangis dimulai
pada era Hindia Belanda (ketika Pemerintahan Hindia Belanda di Batavia telah
membentuk pemerintahan di Zuid Sumatra yang beribu kota Palembang. Dalam hal
ini, pembentukan residentie baru dengan ibu kota di Air Bangis dilakukan
terkait perluasan pengadministrasian wilayah di pantai barat Sumatra (Sumatra’s
Westkust). Tiga residentie yang sudah dibentuk di pantai barat Sumatra adalah
Padangsche Benelanden, Bengkoelen dan Padangsche Bovenlanden. Lantas mengapa
nama residentienya disebut Air Bangis? Itulah pertanyaannya. Untuk
menambah pengetahuan, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.