*Untuk melihat semua artikel Sejarah Lampung di dalam blog ini Klik Disini
Kota Metro di Lampung adalah kota baru. Kota
baru yang terbentuk dari suatu desa yang menjadi pusat kolonisasi, transmigrant
asal dari Jawa di wilayah yang sepi penduduk. Nama Metro tidak merujuk pada
nama asli, oleh karena nama tempat yang baru, nama Metro adalah nama baru untuk
tempat. Kolonisasi orang Jawa berada di desa Gedong Tataan, tetapi nama Gedong
Tataan adalah nama asli. Menurut warga di wilayah (kota) Metro wilayahnya
sangat indah Bumi Sai Wawai di wilayah Sai Bumi Ruwa Jurai.
Kota Metro adalah salah satu kota di provinsi Lampung, 52 Km dari Kota Bandar Lampung (kota terbesar kedua di provinsi Lampung). Sejarah kelahiran Kota Metro bermula dengan dibangunnya kolonisasi, dibentuk sebuah induk desa baru yang diberi nama Trimurjo. Sebelum tahun 1936, Trimurjo adalah bagian dari Onder Distrik Gunungsugih yang merupakan bagian dari wilayah Marga Nuban. Kawasan ini adalah daerah yang terisolasi tanpa banyak pengaruh dari penduduk lokal Lampung. Pada tahun 1936 Pemerintah Hindia Belanda mendatangkan migran asal Jawa (kolonis). Kelompok pertama tiba pada tanggal 4 April 1936. Pada tanggal 9 Juni 1937, nama daerah itu diganti dari Trimurjo ke Metro dan pada tahun yang sama berdiri sebagai pusat pemerintahan Onder Distrik yang dipimpin asisten kepala distrik (asisten demang). Tugas dari Asisten Demang mengkoordinasi Marga yang dikepalai oleh Pesirah. Pesirah selain berkedudukan sebagai Kepala Marga juga sebagai Ketua Dewan Marga. Selama periode yang sama, dibangun lebih banyak jalan dan pengadaan klinik, kantor polisi, dan kantor administrasi. Pada tahun 1941 dibangun sebuah masjid, kantor pos, pasar yang besar, dan penginapan, serta pemasangan listrik dan saluran telepon. Pemerintah Hindia Belanda memperkerjakan Ir. Swam untuk merancang sistem irigasi. Desainnya dikenal dengan nama tanggul (bahasa Prancis "leeve", sekarang bentukan ini dikenal dengan "ledeng") selebar 30 M dan sedalam 10 M saluran irigasi dari Sungai Way Sekampung ke Metro. Konstruksi dimulai pada tahun 1937 dan selesai pada tahun 1941. Nama Metro disebut berasal dari kata “Meterm” dalam Bahasa Belanda yang artinya “pusat". Ada juga yang menyebut nama Metro berasal dari kata "Mitro" (Bahasa Jawa) yang berarti artinya teman, mitra, kumpulan. Dengan berlakunya Pasal 2 Peraturan Peralihan Undang-undang Dasar 1945 maka Metro Termasuk dalam bagian Kabupaten Lampung Tengah (Wikipedia).
Lantas bagaimana sejarah Kota Metro, kolonisaasi orang Jawa di Lampung era Pemerintah Hindia Belanda? Seperti disebut di atas, kota Metro adalah kota baru, kota yang bermula kolonisasi pada era Hindia Belanda (wilayah penempatan transmigrasi asal dari pulau Jawa. Motto kon Metri dikenal sebagai Bumi Sai Wawai, suatu yang mirip dengan motto Lampung Sai Bumi Ruwa Jurai. Lalu bagaimana sejarah Kota Metro, kolonisaasi orang Jawa di Lampung era Pemerintah Hindia Belanda? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.