*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini
Banyak
pahlawan nasional Indonesia. Pahlawan Indonesia Prof. Lafran Pane lahir di
Padang Sidempuan dimakamkan sebagai pahlawan di Yogyakarta. Sebagai Pahlawan
Nasional, Lafran Pane diusulkan oleh (provinsi) DI Yogyakarta (bukan dari
Sumatra Utara). Demikian juga Pahlawan Nasional Ir Djuanda Kartawijaya diusulkan
dari Jawa Tengah (bukan Jawa Barat), sementara Djuanda Kartawijaya lahir di
Tasikmalaya dan dimakamkan sebagai pahlawan di Jakarta. Pahlawan Nasional
adalah pahlawan Indonesia di semua daerah.
Ir H Raden Djoeanda Kartawidjaja lahir 14 Januari 1911. Namanya kemudian dikenal sebagai Deklarasi Djuanda tahun 1957 yang menyatakan bahwa laut Indonesia adalah termasuk laut sekitar, diantara dan di dalam kepulauan Indonesia menjadi satu kesatuan wilayah NKRI atau dikenal dengan sebutan sebagai negara kepulauan dalam konvensi hukum laut Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut (UNCLOS). Namanya diabadikan sebagai nama bandara di Surabaya, Jawa Timur atas jasanya dalam pembangunan lapangan terbang tersebut. Selain itu juga diabadikan untuk nama hutan raya di Bandung yaitu Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda, dalam taman ini terdapat Museum dan Monumen Ir. H. Djuanda. Dan namanya pun juga diabadikan sebagai nama jalan di Jakarta yaitu JL. Ir. Juanda di bilangan Jakarta Pusat, dan nama salah satu stasiun kereta yaitu Stasiun Juanda, Jakarta. Djuanda wafat di Jakarta 7 November 1963 saat masih menjabat menteri dan dimakamkan di TMP Kalibata, Jakarta. Berdasarkan SK Presiden RI No.244/1963 Ir H Djuanda Kartawidjaja ditablkan sebagai Pahlawan Nasional (Wikipedia).
Lantas bagaimana sejarah Djuanda Kartawijaya lulus THS Bandoeng? Seperti disebut di atas, Djoeanda lahir di Jawa Barat (Tasikmalaya), studi di THS Bandoeng. Kelak dimakamkan di Djakarta dan diusulkan Jateng menjadi Pahlawan Nasional. Lalu bagaimana sejarah Djuanda Kartawijaya lulus THS Bandoeng? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.