*Untuk
melihat semua artikel Sejarah Jakarta dalam blog ini Klik Disini
Putri Presiden Soekarno, Presiden Megawati Sukarnoputri tinggal di kelurahan Kebagusan.Itu bagus, karena lingkungannya masih bagus. Tetangga terdekat kelurahan Kebagusan cukup banyak, yaitu: kelurahan Ragunan, Tanjung Barat, Lenteng Agung, Pasar Minggu, Jati Padang dan Jagakarsa. Tujuh kelurahan ini ketika masih kampong pada tempo doeloe terhubung satu sama lain. Itu kebagusan yang lain. Seperti kata orang tempo doeloe, tempat itu tanah kebagusan (tanah kebaikan; bukan tanah bagus).
Putri Presiden Soekarno, Presiden Megawati Sukarnoputri tinggal di kelurahan Kebagusan.Itu bagus, karena lingkungannya masih bagus. Tetangga terdekat kelurahan Kebagusan cukup banyak, yaitu: kelurahan Ragunan, Tanjung Barat, Lenteng Agung, Pasar Minggu, Jati Padang dan Jagakarsa. Tujuh kelurahan ini ketika masih kampong pada tempo doeloe terhubung satu sama lain. Itu kebagusan yang lain. Seperti kata orang tempo doeloe, tempat itu tanah kebagusan (tanah kebaikan; bukan tanah bagus).
Kampong Kebagoesan (PEditeta 1901) |
Lantas bagaimana sejarah
(kelurahan) Kebagoesan? Itu bermula dari sebuah kampong bernama Kebagoesan yang
berada di land Tandjong West, bukan di land Ragoenan (meski land Ragoenan lebih
dahulu terbentuk daripada land Tandjong West. Land Tandjoeng West beberapa kali
dimekarkan dan yang terakhir terbentuknya land Kebagoesan. Sedangkan land
Ragoenan sejak awal tidak pernah dimekarkan, hanya segitu-gitu saja. Pemilik
terakhir land Ragoenan adalah Lie Hin Pang. Ketika dia mencoba menaikkan sewa
tanah, penduduk penggarap (penyewa) demo ke Balai Kota (Stadhuis). Itu salah
satu keburukan yang terjadi di land Ragoenan. Akhirnya, demi kebagusan semua
pihak. Pemerintah membeli land Ragoenan dari Lie Hin Pang, lalu kemudian
disewakan kepada penduduk. Itulah mengapa, tanah Ragoenan adalah milik
pemerintah.