*Untuk
melihat semua artikel Sejarah Padang Sidempuan di blog ini Klik Disini
Pada masa ini marga menjadi kata generik untuk nama keluarga (family name). Tidak hanya untuk orang Batak, untuk orang Arab, orang Tionghoa tetapi seluruh bangsa Indonesia. Penggunaan nama marga di Indonesia secara administratif awalnya muncul pada era kolonial dan semakin intens dipraktekkan di Indonesia. Namun demikian, jika diperhatikan ke belakang, asal-usul pembentukan marga berbeda satu sama lain.
Pada masa ini marga menjadi kata generik untuk nama keluarga (family name). Tidak hanya untuk orang Batak, untuk orang Arab, orang Tionghoa tetapi seluruh bangsa Indonesia. Penggunaan nama marga di Indonesia secara administratif awalnya muncul pada era kolonial dan semakin intens dipraktekkan di Indonesia. Namun demikian, jika diperhatikan ke belakang, asal-usul pembentukan marga berbeda satu sama lain.
Praktek penggunaan marga sesungguhnya secara
sosial jauh sebelum orang-orang Eropa/Belanda mempopulerkannya diantara
orang-orang non-Eropa di Indonesia (baca: Hindia Belanda). Namun, bagaimanapun,
orang-orang Eropa/Belanda yang mendorong kebutuhan marga di belakang nama untuk
orang-orang non-Eropa terutama Arab, Tionghoa dan pribumi. Lalu muncul gagasan
pembentukan marga baru (yang harus disahkan oleh pemerintah) termasuk diantara
orang-orang yang Batak yang telah memiliki marga. Nah, untuk menambah
pengetahuan mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.