Rabu, 31 Agustus 2022

Sejarah Jambi (8): Muara Tembesi, Kota di Jantung Daerah Aliran Sungai Batanghari; Asal Nama Tembesi dan Nama Batanghari


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Jambi dalam blog ini Klik Disini  

Sejarah masa kini dan sejarah zaman kuno tentu saja sangat jauh berbeda. Namun antara dua masa itu ada hubungan relasinya. Muara Tembesi kini hanya sebagai kota kecil, yang hanya sebatas ibu kota kecamatan di kabupaten Batanghari. Nama Batanghari dan nama Muara Tembesi adalah nama kuno. Nama kabupaten Batanghari nama kota Muara Tembesi berada di jantung wilayah provinsi Jambi.  


Muaratembesi adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Batanghari, Jambi. Kabupaten Batanghari (atau Batang Hari) adalah salah satu kabupaten dibagian tengah provinsi Jambi. Ibukota kabupaten Batanghari berada di kecamatan Muara Bulian.Batas Wilayah di Utara Kabupaten Tanjung Jabung Barat dan Kabupaten Tebo; di timur Kabupaten Muaro Jambi, di selatan   Kabupaten Musi Banyuasin; di barat Kabupaten Sarolangun. Secara topografis Kabupaten Batanghari merupakan wilayah dataran rendah dan rawa yang dibelah sungai Batanghari dan sepanjang tahun tergenang air, di mana menurut elevasinya daerah ini terdiri dari: 0-10 meter dari permukaan laut (11,80 %); 11-100 meter dari permukaan laut (83,70 %); 4,50 % wilayahnya berada pada ketinggian 101-500 meter dari permukaan laut. Kediaman Sultan Jambi di Dusun Tengah Desa Rambutan Masam (kini di Kecamatan Muara Tembesi, Kabupaten Batang Hari) pada tahun 1877-1879. Kabupaten Batanghari dibentuk pada 1 Desember 1948 melalui Peraturan Komisaris Pemerintah Pusat di Bukit Tinggi Nomor 81/Kom/U, tanggal 30 Nopember 1948 dengan pusat pemerintahannya di Kota Jambi. Pada tahun 1963, pusat pemerintahan daerah ini dipindahkan ke Kenali Asam, 10 km dari Kota Jambi. Kemudian pada tahun 1979, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 1979, ibu kota kabupaten yang terkenal kaya akan hasil tambang ini pindah dari Kenali Asam ke Muara Bulian, 64 km dari Kota Jambi sampai saat ini. Desa/Kelurahan: Kel. Pasar Ma. Tembesi Kel. Kampung Baru; Ampelu; Ampelu Mudo; Jebak; Pelayangan; Pematang Lima Suku Pulau; Rambutan Masam; Rantau Kapas Mudo; Rantau Kapas Tuo; Suka Ramai; Sei. Pulai; Tj. Marwo (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah nama Kerinci di hulu Daerah Aliran Sungai Batanghari? Seperti yang disebut di atas, wilayah Kerinci juga termasuk era peradaban awal di (pulau) Sumatra, namujn kini menjadi penting bagi Sumatra Barat maupun Jambi. Lalu bagaimana sejarah nama Kerinci di hulu Daerah Aliran Sungai Batanghari? Seperti disebut di atas, dari sejarah candi inilah sejarah Jambi mulai dinarasikan. Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan saja*.

Muara Tembesi di Jantung Daerah Aliran Sungai Batanghari; Nama Tembesi dan Nama Batanghari

Tunggu deskripsi lengkapnya

Nama Tembesi dan Nama Batanghari: Seberapa Tua Dibanding Nama Jambi

Tunggu deskripsi lengkapnya

 

 

*Akhir Matua Harahap, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di seputar rumah--agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com


Tidak ada komentar:

Posting Komentar