*Untuk
melihat semua artikel Sejarah Tangerang dalam blog ini Klik Disini
Secara defacto, dulu Cengkareng masuk wilayah jurisdiksi distrik Tangerang. Akan tetapi pada masa ini Cengkareng, secara dejure masuk wilayah Jakarta. Ketika pembangunan bandara untuk pengganti bandara Kemayoran, bandara ini disalahartikan dengan menyebut bandara Cengkareng. Padahal secara administratif tempat dimana bandara Cengkareng justru dibangun di wilayah Tangerang, tepatnya di kecamatan Benda (Banda). Nah, lho!
Secara defacto, dulu Cengkareng masuk wilayah jurisdiksi distrik Tangerang. Akan tetapi pada masa ini Cengkareng, secara dejure masuk wilayah Jakarta. Ketika pembangunan bandara untuk pengganti bandara Kemayoran, bandara ini disalahartikan dengan menyebut bandara Cengkareng. Padahal secara administratif tempat dimana bandara Cengkareng justru dibangun di wilayah Tangerang, tepatnya di kecamatan Benda (Banda). Nah, lho!
Bandara di Benda, Cengkareng di kanal Mookervaart (Peta 1902) |
Lantas bagaimana asal usul sejarah awal Cengkareng? Itu pertanyaannya.
Perkampungan Cengkareng awalnya dihuni dan diberi nama oleh orang-orang Ciampea
yang bermigrasi dari hulu sungai Tjisadane ke hilir sungai Tangerang. Nama
awalnya, ditulis oleh orang Eropa/Belanda dengan (coding) Tjankarang, lalu
bergeser menjadi Tjankareng dan akhirnya ditulis menjadi Tjengkareng. Padahal
dari dulunya sudah disebut oleh orang-orang Tjiampea dengan lafal Tjengkareng. Bagaimana
proses sejarah ini berlangsung di masa lampau? Mari kita telusuri sumber-sumber
tempo doeloe.