*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bangka Belitung dalam blog ini Klik Disini
Sejarah kesehatan di pulau Bangka dan pulau
Belitung (kini provinsi Bangka Beliting) adalah satu hal, sejarah Ir Soekarno
adalah hal lain lagi, Namun kini nama Ir. Soekarno ditabalkan sebagai nama
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di provinsi Bangka Belitung. Apakah Ir Soekarno
adalah dokter? Tentu tidak. Yang jelas Ir. Soekarno disebutkan pernah
diasingkan di Pulau Bangka. Okelah. Sebab di Medan juga ada nama Rumah Sakit
Umum Pusat (RSUP) Adam Malik.
Sejarah kesehatan nyaris tidak terperhatikan, apalagi sejarah kesehatan di daerah. Apakah karena dianggap penting, itu tidak menjadi soal, tetapi (bidang) kesehatan dan kehadiran dokter adalah bagian dari sejarah. Dalam pembentukan cabang pemerintah, setelah bidang ekonomi (perdagangan dan infrastruktur jalan serta pertanian), pengembangan Kesehatan masyrakat dan peningkatan pendidikan penduduk adalah bertujuan agar terbentuk produktivitas penduduk/masyarakat yang lebih baik. Hal itulah mengapa pembangunan kesehatan penduduk/masyrakat pada era Pemerintah Hindia Belanda menjadi bagian dari kebijakan umum pemerintah daerah. Pengembangan fasilitas kesehatan untuk peningkatan status kesehatan msyarakat melalui pembangunan fasilitas Kesehatan, seperti RSUD Ir Soekarno adalah kelanjutan program pengembangan kesehatan penduduk sejak masa lampau (era Pemerintah Hindia Belanda).
Lantas bagaimana sejarah kesehatan dan pengadaan
dokter di Bangka dan Belitung? Seperti disebut di atas, pengembangan Kesehatan penduduk
adalah bagian sejarah yang tidak bisa diabaikan. Sejarah tetaplaj sejarah.
Puncak pengembangan Kesehatan di Bangka Belitung kini direpersentasikan dengan
pembangunan rumah sakit yang diberi nama Ir Soekarno. Lalu bagaimana sejarah kesehatan
dan pengadaan dokter di Bangka dan Belitung? Seperti kata ahli sejarah tempo
doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan
wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.