*Untuk melihat semua artikel Sejarah Lampung di dalam blog ini Klik Disini
Kota Agung di pantai adalah kota baru,
sedangkan salah satu kota tua di pedalaman adalah Bumi Agung di daerah aliran sungai
Way Kanan. Kini Kota Agung menjadi ibukota kabupaten Tanggamus. Bagaimana
dengan Kota Bumi? Yang jelas motto bumi Lampung adalah ‘Sai Bumi Ruwa Jurai’.
Kota Agung adalah sebuah kecamatan juga ibu kota kabupaten Tanggamus, Lampung. Kota Agung terletak di bawah kaki gunung Tanggamus di sisi pantai Teluk Semangko. Kota Agung didatangi oleh Belanda sejak tahun 1889. Kecamatan Kota Agung 3 kelurahan dan 13 desa, yakni: Kelurahan Kuripan, Baros dan Pasar Madang; Desa Negri Ratu, Kotabatu, Terdana, Penanggungan, Terbaya, Kusa, Teratas, Kelungu, Benteng Jaya, Kotaagung, Pardasuka, Kedamaian, Campang Tiga. Pada saat Pemerintah Hindia Belanda, ibu kota di Kota Agung. Pemerintahan local dilaksanakan oleh Pemerintah Adat yang terdiri dari 5 (lima) Marga yaitu: Gunung Alip (Talang Padang), Benawang; Belunguh; Pematang Sawa; Ngarip. Masing-masing marga tersebut dipimpin oleh seorang Pasirah yang membawahi beberapa Kampung. Kabupaten Tanggamus terbentuk tahun 1997. Tahun 2004 Kepala Adat Saibatin Marga Benawang merestui berdirinya Marga Negara Batin, sebelumnya satu kesatuan adat dengan Marga Benawang. Suku Lampung adalah suku mayoritas di kabupaten Tanggamus yang juga merupakan suku asli. Kecamatan Tanggamus: Air Naningan, Bandar Negeri Semuong, Bulok, Cukuh Balak, Gisting, Kota Agung Barat, Kota Agung Pusat, Kota Agung Timur, Kelumbayan, Kelumbayan Barat, Limau, Pematang Sawa, Pugung, Pulau Panggung, Semaka, Sumberejo, Talang Padang, Ulubelu, Wonosobo, Gunung Alip. Secara geografis Kabupaten Tanggamus di teluk Semaka tempat bermuara sungai besar yaitu Way Sekampung dan Way Semaka (Wikipedia).
Lantas bagaimana sejarah Kota Agung di Teluk Semangka? Seperti disebut di atas Kota Agung kini menjadi ibukota kabupaten Tanggamus di lereng hunung Tanggamus di Teluk Semangka. Bagaimana dengan kota Bumi Agung di sungai Way Kanan dan Kota Bumi serta motto bumi Lampung ‘Sai Bumi Ruwa Jurai’? Lalu bagaimana sejarah Kota Agung di Teluk Semangka? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.