*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini
Pada
artikel sebelumnya telah dibaca ulang praasati-prasasti di (pantai timur)
Sumatra yang beratarih abad ke-7 (Kedoekan Boekit, Karang Brahi, Talang Tuwo
dan Kota Kapoer), pada artikel ini akan dibaca ulang prasasti Tanjore yang
terdapat di India yang berasal dari tahun 1030 M. Sejumlah peneliti sejak era
Hindia Belanda telah mendiskusikan nama-nama tempat yang diduga di Nusantara
yang terdapat dalam prasasti. Dimana nama-nama tempat itu berada di Nusantara
(Sumatra/selat Malaka) masih terus menjadi perdebatan, bahkan hingga ini hari..
Prasasti Tanjore merupakan
sekumpulan dari 5 buah keping tembaga yang terdapat pada kuil Parijatavanesvara
di Tirukkalar, berada pada distrik Tanjore (Thanjavur), India. Prasasti ini
merupakan peninggalan dari raja-raja yang berbeda dari dinasti Chola, di Koromandel,
selatan India. Isi dari teks prasasti dengan penanggalan paling awal dimulai
tentang sejarah raja, peristiwa Rajendra Chola I naik tahta pada tahun 1012,
kemudian menceritakan tentang penaklukan yang dilakukannya atas beberapa
kawasan termasuk beberapa kawasan di nusantara serta penawanan raja Kadaram
yang bernama Sangrama-Vijayottunggawarman, beserta kawasan Sriwijaya lainnya. Transliterasi:
‘Salam sejahtera! pada tahun ke 18 raja Parakesarivarman alias Udaya Sri
Rajendra Choladeva, hidup dalam kemakmuran, ketika Tiru telah menetap,
berkembang menjadi Mahadewi bumi, dewi keberuntungan dalam peperangan, yang
ketenarannya tiada tandingan, menjadi Maharatu dengan sukacita, bersama tentara
yang hebat menaklukan musuh pada negeri
(hanya dikutip terkait tempat di nusantara): Setelah banyak kapal
dikirim berputar di tengah laut dan tertangkap Sangrama-Vijayaottungavarman,
raja Kadaram, bersama dengan gajahnya, yang disiapkan melawan dan
kemenangan besar,... tumpukan harta yang banyak, Vidyadhara-torana
membuka gerbang kota pedalaman yang luas yang dilengkapi perlengkapan perang,
berhiaskan permata dengan kemuliaan besar, gerbang kemakmuran Sriwijaya;
Pannai dengan kolam air, Malaiyur dengan benteng terletak di atas
bukit; Mayirudingam dikelilingi oleh parit; Ilangasogam yang tak
gentar dalam pertempuran sengit...; Mappappalam dengan air sebagai
pertahanan; Mevilimbangam, dengan dinding tipis sebagai pertahanan; Valaippanduru,
memiliki lahan budidaya dan hutan; Takkolam yang memiliki ilmuwan; pulau
Madamalingam berbenteng kuat; Ilamuri-Desam, yang dilengkapi
dengan teknologi hebat; Nakkavaram yang memiliki kebun madu berlimpah;
dan Kadaram berkekuatan seimbang, dengan tentara memakai kalal. (Wikipedia)
Lantas
bagaimana sejarah prasasti Tanjore dan dimana tepatnya nama-nama tempat yang
disebutkan berada di Nusantara? Seperti disebut di atas, dimana namanama tempat
itu masih menjadi perdebatan. Ada yang menyebut di Malaka, Djambi dan
Palembang. Lalu bagaimana sejarah prasasti Tanjore dan dimana tepatnya
nama-nama tempat yang disebutkan berada di Sumatra?? Seperti kata ahli sejarah
tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan
meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo
doeloe..