Rabu, 31 Maret 2021

Sejarah Australia (11): Pulau Thursday dan Kota Pulau, Selatan Merauke (Selat Torres); Bagai Penang-Atjeh dan Singapoera-Riouw

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Australia dalam blog ini Klik Disin

Dimana letak pulau Thursday? Berada di dekat Pulau Moa. Masih bingung, bukan? Letaknya, berada di Selat Torres yang memisahkan wilayah daratan Papua (Nugini) dengan daratan (benua) Australia. Posisi GPS Pulau Thursday berada lebih dekat pantai utara Australia. Di tengah-tengah selat berada Pulau Moa (pulau ini tetangga Pulau Thursday yang lebih dekat ke daratan Australia. Lantas apa pentingnya Pulau Thursday ini? Tempo doeloe, Pulau Thursday terdapat kota (terbesa di kawasan) bagaikan (pulau) Kota Singapoera dan (pulau) Kota Penang.

Tempo doeloe, di Asia, khususnya di Asia Tenggara, Belanda sudah sejak lama membentuk koloni dengan membangun benteng di hilir muara sungai seperti muara sungai Tjiliwong (benteng Kasteel Batavia). Hal serupa itu sebelunya di Amboina, Koepang dan Banten. Setelah benteng Batavia (1619) juga melakukan strategi serupa di Ternate, Manado, Semarang. Soerabaja, Makassar dan Bandjarmasin serta Pontionak. Singkatnya: Belanda selalu mengambil posisi di muara sungai. Dengan begitu mudah memperluas teritori ke pedalaman tetapi dengan tetap memiliki escape ke laut. Sebaliknya, Inggris lebih cenderung dengan strategi memilih pulau (kecil) tetapi strategis untuk dijadikan pos perdagangan. Pulau sendiri sudah menjadi benteng alam sendiri. Hal itulah yang terjadi di pantai barat Sumatra di teluk Tapanoeli (Pulau Pontjang), di pantai barat Semenanjung (Pulau Penang) dan di selatan Semenanjung dan di utara Riouw (Pulau Singapoera). Hal itu pula mengapa Inggris memilih Pulau Thusrsday di Selat Torres.

Lantas bagaimana sejarah Pulau Thursday? Yang jelas sebelum Pulau Thursday diakuisisi Inggris, pulau di dekatnya yakni Pulau Moa sudah dikenal sejak era VOC (Belanda) sebagai pos perdagangan orang-orang Moor dari Maluku (Halmahera). Lalu bagaimana di Pulau Thursday ini muncul kota, suatu kota yang penting di kawasan (Selat Torres). Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan saja*.

Nama Pulau Thursday: Pulau Moa Sejak Era VOC (Belanda)

Tunggu deskripsi lengkapnya

Kota di Pulau Thursday: Pos Perdagangan Inggris (Australia)

Tunggu deskripsi lengkapnya

 

*Akhir Matua Harahap, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di seputar rumah--agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar