Minggu, 28 Agustus 2022

Sejarah Jambi (3): Awal Pemerintahan di Jambi; Perluasan Pemerintahan Palembang Era Hindia Belanda Berkedudukan di Jambi


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Jambi dalam blog ini Klik Disini

Kota Jambi dibentuk sebagai pemerintah daerah otonom kotamadya berdasarkan ketetapan Gubernur Sumatra 1946 yang kemudian ditingkatkan menjadi kota besar tahun 1956 dalam wilayah daerah provinsi Sumatra Tengah. Seiring dengan pembentukan Provinsi Jambi tahun 1957 Kota Jambi ditetapkan sebagai ibu kota. Namun sejarah pembentukan pemerintahan di Jambi dan di kota Jambi sudah dimulai sejak era Pemerintah Hindia Belanda.


Seperti di wilayah lain, sejatinya pemerintahan di Jambi masa kini tidak berdiri sendiri sebagai yang terpisah antara satu rezim ke rezim (dari Pemerintah Hindia Belanda hingga Pemerintah Republik Indonesia). Namun dalam narasi sejarah masa kini kerap direduksi hanya berdasarkan era Pemerintah Republik Indonesia. Dalam pembentukan atau terbentiknya cabang pemerintahan antara satu rezim ke rezim tidak terpisahkan. Hanya rezimnya, orang-orang yang memerintah yang berubah, tetapi dimana pemerintahan itu dibentuk dan berkembang tetap berada di wilayah (tanah) yang sama. Hal itulah mengapa sejarah pemerintahan, dalam hal ini pemerintahan daerah (di Jambi) harus dimulai dari era Hindia Belanda. Dalam konteks ini sejarah pemerintahan dapat dipahami sejak dari awal (sejak dari awal) hingga bentuknya yang sekarang.

Lantas bagaimana sejarah pembentukan pemerintahan di Jambi? Seperti yang disebut di atas, sejarah pemerintahan di Jambi sudah sejak lama ada dan dimulai pada era Pemerintah Hindia Belanda. Lalu bagaimana sejarah pembentukan pemerintahan di Jambi? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan saja*.

Pembentukan Pemerintahan di Jambi; Perluasan Pemerintahan di Palembang pada Era Pemerintah Hindia Belanda

Tunggu deskripsi lengkapnya

Pemerintahan di Jambi dari Masa ke Masa: Dari Utara versus Dari Selatan

Tunggu deskripsi lengkapnya

 

 

*Akhir Matua Harahap, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di seputar rumah--agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar