*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini
Dalam
soal sejarah zaman kuno, pulau Kalimantan dihubungkan dengan peta geografi
Ptolomeus yang berjudul Taprobana yang dibuat pada abad ke-2 dan ditemukannya
prasasti di Muara Kaman yang berasal dari abad ke-5. Dua bukti sejarah yang
berasal dari zaman kuno itu mengindikasikan pulau Kalimantan pada zaman kuno
sebagai pulau yang penting. Peta Ptolomeus mengindikasikan wilayah Kalimantan
adalah kawasan penduduk yang ramai, prasasti mengindikasikan adanya peradaban
dan diduga menunjukkan bukti adanya kerajaan.
Dua bukti sejarah zaman kuno ini sudah pernah ditulis
dalam blog ini: (1) Sejarah Menjadi Indonesia (77): Taprobana adalah Borneo;
Kapuas, Kahayan, Barito. Mahakam, Kayan, Sugut Pulau Kalimantan; dan (2) Sejarah Kalimantan (50): Muara Kaman di
Sungai Kutai; Kerajaan Kutai Martapura, Kerajaan Mulawarman, Kesultanan Kutai.
Peta Taprobana yang dibuat Ptolomeus selama berabad-abad sejak era Portufgis menjadi
perdebatan dimana letak posisis GPS pulau Taprobana tersebut hingga masa ini.
Dalam artikel SMI No 77 tersebut bisa saya buktikan adalah peta Kalimantan
zaman kuno. Sementara prasasti Muara Kaman dihubungkan dengan keberadaan
kerajaan di pedalaman di arah hulu
sungai Mahakam yang menjadi simpul perdagangan emas pada zaman kuno. Dalam
hubungan ini, dua fakta sejarah tersebut diajukan pertanyaan: apakah ada
hubungannya dengan sejarah peta teluk-teluk di pulau Kalimantan.
Lantas
bagaimana sejarah teluk-teluk di pulau Kalimantan? Seperti disebut di atas, pertanyaan
ini dapat dihubungkan dengan pertanyan baru apakah bukti-bukti kuno yang
ditemukan yang beasal dari zaman kuno (peta dan prasasti) ada hubungannya
dengan perihal teluk-teluk di pulau Kalimantan. Satu yang pasti, berdasarkan
artikel SMI No 77 bahwa bentuk rupa pulau Kalimantan yang sekarang berbeda
dengan wujudnya pada zaman kuno. Lalu dimana posisi sungai Kapuas bermuara? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya
ada permulaan. Untuk
menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri
sumber-sumber tempo doeloe.