*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini
Origin dari negara Taiwan adalah penduduk asli di
pulau masuk golongan (suku) bangsa Austronesia (hubungan linguistik dan genetik
dengan kelompok etnis Austronesia lainnya yang meliputi orang-orang dari
Filipina, Malaysia, Indonesia, dan Oseania). Jelas dalam hal ini penduduk bukan
berasal dari daratan (Tiongkok). Lantas bagaimana hubungan pendudukan asli
dengan bahasa asli di pulau Formosa dan aksara baru di (negara) Taiwan?
Dua diantara beberapa suku asli di pulau Formosa (kini Taiwan) di bagian pedalaman (pegunungan) adalah Atayal dan Tao. Tao artinya adalah “kita/kami”. Pong So No Daoo (Pulau Anggrek/Orchid Island atau Lanyu) adalah tempat asal orang Tao. Kebiasaan lama penduduk asli pulau Taiwan antara lain pemakaian tattoo dan praktek pengayauan. Dalam perkembangannya terjadi perubahan bahasa dan asimiliasi kebudayaan, serta kontak berkelanjutan dengan para anggota koloni melalui perdagangan, pernikahan silang dan proses silang budaya lainnya, yang mengakibatkan berbagai kematian bahasa dan hilangnya identitas kebudayaan.Contohnya, dari sekitar 26 bahasa yang pernah dipakai penduduk asli Taiwan (secara kolektif disebut sebagai rumpun bahasa Formosa), sekitar sepuluh bahasa sekarang menjadi punah, lima bahasa hampir mati, dan beberapa bahasa meraih status bahasa terancam. Bahasa-bahasa tersebut merupakan signifikansi sejarah yang unik, sejak sebagian besar linguis sejarah menganggap Taiwan sebagai tempat asal dari keluarga bahasa Austronesia. Para pemakai bahasa Austronesia di Taiwan awalnya tersebar di sebagian besar wilayah pegunungan di tengah pulau tersebut dan terkonsentradi di desa-desa di sepanjang daratan aluvial. Orang Han menyebut penduduk asli Taiwan ‘Bangsa Timur Biadab’ sementara Belanda menyebut penduduk asli Taiwan sebagai ‘Indian’ atau "orang kulit hitam". Catatan-catatan terawal yang mendetail, yang berasal dari kedatangan Belanda pada 1624, menyatakan bahwa penduduk-penduduk asli tinggal di desa-desa terpisah dengan berbagai ukuran. Antara desa-desa tersebut, terjadi perdagangan, pernikahan silang, peperangan dan aliansi melawan musuh besar (Wikipedia)
Lantas bagaimana sejarah bahasa asli di Formosa dan aksara baru di Taiwan? Seperti disebut di atas penduduk asli pulau Taiwan yang sekarang adalah (suku) bangsa Austronesia (berasal dari kepulauan, bukan dari daratan). Populasi dengan bahasa utama di pulau Sumatra adalah bahasa Batak dan di pulau Jawa adalah bahasa Jawa. Lalu bagaimana sejarah bahasa asli di Formosa dan aksara baru di Taiwan? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.