*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bogor dalam blog ini Klik Disini
Dalam tulisan-tulisan sejarah awal Bogor pada masa ini selalu dihubungkan dengan nama Captein Adolf Winkler. Hampir tidak ada yang menyebut nama Majoor Saint Martin (komandan Adolf Winkler). Mengapa demikian? Adolf Winkler dianggap berperan penting dalam mendeskripsikan situs kuno eks kerajaan Pakwan-Padjadjaran (1690). Namun kenyataannya, David Anreas Stier yang justru sangat berperan penting dalam menulis risalah eks kerajaan Pakwan-Padjadjaran (1730). Adolf Winkler ternyata bukan yang pertama, yang pertama justru Sersan Scipio dan Luitenant Patingi (1687). Dua laporan ini ditindaklanjuti oleh Michiel Ram dan Cornelis Coops (1701).
Dalam tulisan-tulisan sejarah awal Bogor pada masa ini selalu dihubungkan dengan nama Captein Adolf Winkler. Hampir tidak ada yang menyebut nama Majoor Saint Martin (komandan Adolf Winkler). Mengapa demikian? Adolf Winkler dianggap berperan penting dalam mendeskripsikan situs kuno eks kerajaan Pakwan-Padjadjaran (1690). Namun kenyataannya, David Anreas Stier yang justru sangat berperan penting dalam menulis risalah eks kerajaan Pakwan-Padjadjaran (1730). Adolf Winkler ternyata bukan yang pertama, yang pertama justru Sersan Scipio dan Luitenant Patingi (1687). Dua laporan ini ditindaklanjuti oleh Michiel Ram dan Cornelis Coops (1701).
Bogor tempo doeloe (Peta 1745) |
Ketika Cornelis de Houtman melakukan pelayaran
Belanda menuju Hindia Timur, semua orang yang berada di bawah kendalinya adalah
pelaut dengan memiliki keahlian yang berbeda-beda. Adiknya, yang ikut dalam
pelayaran, Frederik de Houtman adalah ahli bahasa (yang menyusun kamus bahasa
Melayu, yang mulai disusun di Madagaskar). Ketika Pemerintahan VOC dimulai di
Batavia pada tahun 1619 (Jan Pieterszoon Coen), setiap Gubernur Jenderal harus
memiliki kemampuan militer. Satu-satunya Gubernur Jenderal yang benar-benar
berpangkat jenderal adalah Jacques Specx (Gubernur Jenderal VOC 1629-1632).
Mengapa? Ingat serangan Mataram
1628. Ketika
Jacques Specx kembali ke Belanda dia bertindak sebagai pimpinan pelayaran (saar
itu kapal berlayar masih konvoi). Setelah Generaal Specx, Pemerintah VOC mulai
merekrut tentara profesional untuk mengisi jabatan-jabatan komandan di dalam
satuan militer. Uniknya para tentara profesional tersebut, umumnya adalah tentara
asal Prancis dan Jerman. Para komandan militer yang meniti karir dari bawah ini
umumnya menjadi pejabat tinggi di dalam pemerintahan VOC, termasuk Majoor Saint
Martin dan Adolf Winkler (yang juga berhasil mencapai pangkat Majoor, pangkat
tertinggi militer di Hindia pada era VOC).
Okelah, itu
satu hal. Hal lain yang juga penting dipahami adalah siapa Adolf Winkler dan
bagaimana perjalanan karirnya?
Tentu saja tidak ada yang pernah menulisnya. Jika memang nama Adolf Winkler penting dalam sejarah
awal Bogor, sudah semestinya nama Adolf Winkler diketahui lebih banyak. Untuk
menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita
telusuri sumber-sumber tempo doeloe.