Jumat, 28 Juni 2019

Sejarah Bekasi (8): Pecinan (China Town) di Kota Bekasi, Hoofdplaats Belanda di Kota Depok; Sejarah Orang Tionghoa di Bekasi


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Kota Bekasi dalam blog ini Klik Disini

Di era kolonial Belanda, Bekasi tidak hanya ‘diomongin’ orang Belanda sebagai Provinsi China, kota Bekasi juga adalah kota China (China Town). Masih pada era yang sama, kota Depok disebut kota Belanda. Kota Bekasi dapat disebut kota China karena populasi orang Tionghoa cukup banyak. Demikian juga kota Depok, populasi orang Belanda juga cukup banyak. Di Depok ada sebutan Belanda Depok, tapi tidak pernah ada sebutan Cina Bekasi.

Kota Bekasi (Peta 1901)
Pecinan (China Town) terdapat di banyak tempat di Asia dan Amerika, bahkan juga di Australia. Istilah pecinan (China Town) merujuk pada tempat/area dimana populasi orang-orang Tionghoa cukup banyak. Pada era kolonial Belanda, kota dimana terdapat banyak populasi orang Tionghoa terdapat di Batavia, Semarang, Soerabaja dan Medan. Juga ditemukan jumlah yang signifikan di Padang, Bandoeng dan Buitenzorg. Tentu saja tidak hanya itu, ternyata populasi orang Tionghoa juga sangat besar di Bekasi, bahkan hampir separuh dari penduduk kota. Satu kota yang penduduknya mayoritas orang Tionghoa ditemukan di kota Lasem (Rembang). Kota Lasem kerap ‘diomongin’ orang Belanda sebagai Tiongkok Kecil.   

Apakah ada pecinan di Kota Bekasi pada masa ini? Tentu saja tidak lagi  Pecinan (China Town) hanya ditemukan di kota-kota besar seperti Semarang, Surabaya, Medan dan Bandung. Memang ada disebut pecinan di Kota Bekasi, tetapi sesungguhnya itu tidak tepat lagi. Pecinan yang dimaksud di Kota Bekasi adalah area di sekitar Pasar Proyek. Lantas seperti apa (area) pecinan di kota Bekasi pada masa lampau. Itulah yang ingin kita ketahui. Mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sumber utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan saja*.

Bekasi: Kota China di Provinsi China

Tunggu deskripsi lengkapnya


*Akhir Matua Harahap, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di seputar rumah--agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com

3 komentar:

  1. Paaaak, buat, dong. Saya mau bacaa. =) Semangat menulis!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Randy, artikel sejarah China Town Bekasi akan saya lanjutkan (drafnya sudah ada), tetapi tidak segera. Suatu waktu saya akan kembali ke Serial Artikel Sejarh Bekasi. Masih ada beberapa artikel sejarah Bekasi yang belum diupload. Pada waktunya nanti semua artikel sejarah Bekasi tersebut akan disatukan dalam satu atau dua buku. Sejarah kita sangat berwarna warni dan sangat menarik dan diperlukan generasi sekarang dan generasi nanti. Saya sekarang di Serial Sejarah (kota) Sukabumi, Beberapa topik akan disatukan dalam satu buku termasuk topik sejarah China Town di Indonesia (kumpulan artikel China Town dari seluruh kota dalam blog ini seperti Bekasi, Sukabumi, Tangerang, Bogor, Bandoeng, Medan, Padang, Jogjakarta dst).
      Demikian Randy
      Terimakasih

      Hapus
  2. Artikel-artikel Bapak di blog ini sangat menarik. Kebetulan saya orang Bekasi (perantau) dan saya senang membaca seri tulisan Bapak tentang Bekasi sebab tidak seperti Jakarta/Bogor, jarang sekali ada ulasan sejarah yang komprehensif tentang Bekasi. Dengan senang hati saya akan menunggu update artikelnya tentang Cina Bekasi/Pecinan Bekasi, Pak. Salam hangat.

    BalasHapus