Sabtu, 04 Desember 2021

Sejarah Menjadi Indonesia (273): Pahlawan Indonesia Abdoel Hakim Nasution di Kota Padang;Locoburgemester Walikota Pertama

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini

Hingga tahun 2017 tidak pernah ditulis sejarah Abdoel Hakim. Di lama Wikipedia nama Abdoel Hakim hanya ditulis tiga kalimat sebagai orang yang pernah menjadi Wali Kota Padang. Dari daftar Wali Kota Padang hanya namanya yang ditulis di Wikipedia sangan minim narasi. Lalu saya bertanya-tanya siapa nama Abdoel Hakim? Hasil penelusuran data yang saya lakukan ternyata dia adalah Dr Abdoel Hakim Nasution gelar Soetan Isrinsjah. Abdoel Hakim dalam narasi sejarah Indonesia menjadi ‘anak tiri’. Dr Abdoel Hakim kelahiran Padang Sidempoean satu kelas dan sama-sama lulus tahun 1905 dengan Dr Tjipto Mangoenkoesoemo (yang karir politiknya sebagai ketua NIP cabang Pantai Barat Sumatra). Last but not least. Dr Abdoel Hakim adalah besan dari MH Thamrin. Itulah sejarah Indonesia ada yang sadar tidak sadar mengerdilkan yang lain saat menggelembungkan yang lain. Nasib Abdoel Hakim sama dengan nasib Radjamin Nasution di Soerabaja.

Abdoel Hakim adalah seorang dokter pada era Hindia Belanda. Ia menjadi Wali Kota Padang periode 1947–1949. Sebelumnya, ia pernah menjabat Wakil Wali Kota Padang (Loco-Burgemeester Padang) pada masa pemerintahan Hindia Belanda periode 1931–1942. Ia tercatat sebagai pembina Kongres Jong Sumatranen Bond di Padang. Lulus dari Sekolah Dokter Djawa pada 1905, Abdoel Hakim pertama kali ditempatkan di Padang Sidempuan, kampung kelahirannya. Pada 1910, ia dipindahkan ke Binjai. Lalu, ia sempat bertugas di Tanjung Pura. Kariernya di Sumatra Barat dimulai pada 1919. Ia ditugaskan untuk mengepalai dinas kesehatan setempat. Pada 1921, ia terpilih sebagai anggota Dewan Kota (Gemeenteraad) Padang. Ia terus terpilih sebagai anggota dewan hingga 1942 (kecuali dari tahun 1934 sampai 1938 karena cuti). Freek Colombijn mencatat perannya sangat penting karena kepribadiannya disukai oleh para anggota dewan dari kalangan orang Eropa sehingga mereka menjadi lebih bersedia untuk mendengar anggota dewan pribumi. Pada 1923, ia sempat dipindahkan ke Boyolali dan Labuhan Deli. Setahun berikutnya, ia kembali ditugaskan ke Padang sebagai kepala dinas kesehatan Padangsche Benedenlanden. Pada 1931, ia diangkat sebagai Wakil Wali Kota Padang karena wakil yang sebelumnya mengundurkan diri. Ia memegang jabatan ini sampai tahun 1942, ketika Jepang menduduki Sumatra Barat. Saat Agresi Militer Belanda I, Abdoel Hakim dilantik oleh Belanda untuk menjadi Wali Kota Padang mengisi kekosongan pimpinan setelah tertembaknya Wali Kota Bagindo Aziz Chan pada 19 Juli 1947. Sebagai wali kota, ia mendukung negara Indonesia federal. (Wikipedia).:

Lantas bagaimana sejarah Pahlawan Indonesia Dr Abdoel Hakim Nasution? Seperti disebut di atas, Dr Abdoel Hakim bukanlah orang biasa, tetapi pelaku sejarah yang intens memperjuangkan rakyat. Anaknya Mr Egon Hakim yang menculik (dan menyembunyikannya) Ir Soekarno saat mau dievakuasi Belanda di Padang ke Australia saat awal penduduk militer Jepang. Bagaimana bisa? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan saja*.

Pahlawan Indonesia Dr Abdoel Hakim Nasution di Kota Padang; Locoburgemeester Menjadi Wali Kota Pertama

Tunggu deskripsi lengkapnya

Dr Abdoel Hakim Nasution di Padang:  Bersama Dr Tjipto Mendirikan NIP, Bersama MH Thamrin Locoburgemeester dan Menculik Ir Soekarno

Tunggu deskripsi lengkapnya

 

*Akhir Matua Harahap, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di seputar rumah--agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar