Selasa, 30 Agustus 2022

Sejarah Jambi (6): Nama Kerinci di Hulu Daerah Aliran Sungai Batanghari; Awal Era Peradaban; Sumatra Barat versus Jambi


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Jambi dalam blog ini Klik Disini  

Wilayah Kerinci di pulau Sumatra, jauh di mata dekat di hati, baik di provinsi Sumatra Barat (Padang) maupun di provinsi Jambi (Jambi). Wiliayah serupa ini tipikal wilayah di perbatasan provinsi, seperti halnya Tapanuli Selatan di Sumatra Utara dan Pasaman di Sumatra Barat. Namun wilayah terpencil di perbatasan masa kini, ada yang justru menjadi pusat peradaban awal di zaman lampau. Bagaimana dengan di wilayah Kerinci?


Kabupaten Kerinci adalah salah satu kabupaten yang berada dibagian paling Barat provinsi Jambi, Indonesia. Kabupaten ini merupakan daerah wisata di provinsi Jambi, yang dikenal dengan sebutan sekepal tanah dari surga. Kabupaten Kerinci ditetapkan sebagai kabupaten sejak awal berdirinya provinsi Jambi dengan pusat pemerintahan di Sungai Penuh. Pada tahun 2011, pusat pemerintahan berpindah ke kecamatan Siulak Nama Kerinci berasal dari bahasa Tamil yaitu Kurinji, yang merupakan nama bunga yang tumbuh di daerah pegunungan India Selatan. Wilayah di utara  Kabupaten Solok Selatan, Provinsi Sumatra Barat; timur         Kabupaten Bungo dan Kabupaten Merangin; di selatan            Kabupaten Muko-Muko, Provinsi Bengkulu; barat   Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatra Barat (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah nama Kerinci di hulu Daerah Aliran Sungai Batanghari? Seperti yang disebut di atas, wilayah Kerinci juga termasuk era peradaban awal di (pulau) Sumatra, namujn kini menjadi penting bagi Sumatra Barat maupun Jambi. Lalu bagaimana sejarah nama Kerinci di hulu Daerah Aliran Sungai Batanghari? Seperti disebut di atas, dari sejarah candi inilah sejarah Jambi mulai dinarasikan. Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan saja*.

Nama Kerinci di Hulu Daerah Aliran Sungai Batanghari; Era Peradaban Awal, Sumatra Barat vs Jambi

Tunggu deskripsi lengkapnya

Era Peradaban Awal di Kerinci” Sumatra Barat vs Jambi

Tunggu deskripsi lengkapnya 

 

 

*Akhir Matua Harahap, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di seputar rumah--agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar